Kabiddokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti. (Foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id - Tim DVI Polda Jawa Tengah (Jateng) diterjunkan untuk membantu proses identifikasi korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Ada 10 personel yang akan bergabung dengan petugas DVI yang sudah berada di lokasi.

"Iya pagi tadi sudah diterjunkan," kata Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti, Kamis (9/12/2021).

Hastry menambahkan, nantinya tim akan dibagi beberapa fase.

"Ini (kita bagi) fase 1 bantu evakuasi, fase 2 di kamar jenazah bantu identifikasi dan di fase 3 ante mortem untuk ngumpulin data korban yang meninggal," kata Hastry.

Hastry melanjutkan, anggota yang diberangkatkan akan bertugas selama tujuh hari. jika dibutuhkan penambahan waktu akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

"Nanti saya nyusul hari Minggu karena saat ini masih ada kegiatan. Jadi total ada 10 orang. Mereka akan diterjunkan sementara masih tujuh hari dulu, melihat keadaan. Bila perlu diperpanjang atau diganti nanti melihat keadaan," kata dia.

Sekadar informasi, tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan korban hari kelima pascaerupsi Gunung Semeru. Pencarian dilakukan di sejumlah lokasi seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.

Tim lainnya juga terus melakukan pembersihan dan asesmen lanjutan yang difokuskan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh. Giat pencarian dan pertolongan serta pembersihan yang dilakukan sejak pukul 05.30 WIB itu sempat dihentikan sementara setelah terpantau awan hitam pekat dan mendung di sekitar Curah Kobokan.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik berupa guguran awan panas dan abu vulkanik saat erupsi pada Sabtu 4 Desember 2021 sore. 

Erupsi Gunung Semeru terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, dimana awan panas keluar disertai material vulkanik dimuntahkan mengarah ke Curah Kobokan sejauh 10 - 11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Hingga Kamis sore 9 Desember 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 43 warga meninggal dunia, sebanyak 104 orang 32 warga luka berat dan 82 warga luka sedang serta ringan, dimana mayoritas mengalami luka bakar.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network