BOYOLALI, iNews.id - Warga lereng Gunung Merapi di Dukuh Stabelan, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi tutup bulan suro dengan kenduri tumpeng, Rabu (8/9/2021) malam. Tradisi tersebut digelar di sepanjang jalan dusun dengan menggunakan penerangan obor.
Acara diawali dengan memanjatkan doa bersama dengan menggunakan obor sebagai penerangan. Obor disimbolkan sebagai penerangan dalam hidup.
Selain jajan pasar, berbagai tumpeng lengkap dengan lauk pauk disajikan dalam tradisi tersebut. Setidaknya ada 16 macam tumpeng dengan berbagai bentuk sesuai filosofinya. Setelah diadakan doa bersama, tumpeng tumpeng lalu dimakan bersama.
Tradisi tutup suro dengan kenduri tumpeng dilaksanakan setiap tahun sekali, biasanya bertepatan akhir bulan suro penanggalan Jawa. Tradisi tutup bulan suro bertujuan untuk meminta keselamatan dan memanjatkan rasa syukur kepada yang maha kuasa.
“Acara ini merupakan tradisi yang diadakan secara turun temurun. Dengan swadaya sendiri warga membuat berbagai macam tumpeng serta lauk pauk dalam tradisi tersebut,” kata Kepala Dukuh Tlogolele, Maryanto.
Warga yang berada kurang dari 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi berharap selalu dijauhkan dari mara bahaya, baik dari Gunung Merapi yang saat ini aktivitasnya sedang meningkat maupun dari Covid-19.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait