PATI, iNews.id - Ribuan nelayan cantrang asal Pati, Jawa Tengah, berangkat menuju Istana Merdeka di Jakarta, Selasa (16/1/ 2018). Mereka akan berkumpul bersama ribuan nelayan cantrang lain dari berbagai daerah, guna menggelar aksi menuntut pelegalan kembali kapal cantrang serta pembatalan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 71 Tahun 2016. Kendati Presiden Joko Widodo telah memberikan izin bagi nelayan cantrang untuk melaut kembali, massa nelayan tetap akan menggelar demo. Namun, massa berjanji hanya akan menggelar aksi damai dan istighosah bersama.
Dengan menaiki 36 bus, ribuan nelayan Pati, Jawa Tengah, hari ini bertolak ke Jakarta. Para nelayan ini akan menuntut kepada pemerintah, untuk melegalkan kembali kapal cantrang. Pasalnya, sejak dikeluarkannya larangan penggunaan cantrang melalui Permen Nomor 21 Tahun 2016, ribuan nelayan yang berasal dari Juwana, Pati, Jawa Tengah, terpaksa menganggur. Dalam tuntutannya, para nelayan ini juga akan meminta agar pemerintah berkenan mencabut permen tersebut, karena dinilai sangat merugikan nelayan.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan perwakilan nelayan di Pekalongan kemarin, Presiden Jokowi sebenarnya sudah mengijinkan kapal nelayan cantrang untuk melaut kembali. Namun, massa tetap berencana akan menggelar aksi. Selain berunjuk rasa, para nelayan tersebut akan menggelar istighosah di depan Istana Merdeka.
Kordinator aksi nelayan Pati, Heri mengatakan, sedikitnya 1.500 massa nelayan dari Pati yang akan berangkat ke Jakarta. Mereka merupakan pemilik kapal, nahkoda dan anak buah kapal (ABK) kapal cantrang yang dirugikan akibat pelarangan cantrang. Mereka akan berkumpul bersama sedikitnya 17.000 nelayan cantrang lain dari berbagai daerah, untuk menggelar aksi bersama.
“Kami akan ke Jakarta untuk menuntut supaya cantrang dilegalkan secara nasional. Di sana kami akan menggelar istighosah dan tahlil untuk aksi kebangsaan nelayan. Walaupun Presiden sudah memperbolehkan penggunaan cantrang, tapi belum ada pernyataan secara tertulis. Kami ke Jakarta untuk meminta pernyataan tertulis itu,” ucap Heri.
Akibat persiapan aksi tersebut, jalur Pantura Pati-Juwana merayap. Ribuan nelayan yang akan berangkat, memenuhi jalur Pantura sehingga lalu lintas pun tersendat. Polisi memberlakukan buka tutup jalan, untuk menghindari kemacetan yang lebih parah.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait