Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend (kiri) bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (24/1/2018). (Foto: iNews.id/Andik Sismanto)

SEMARANG, iNews.id - Para Duta Besar dari Uni Eropa melangsungkan kunjungan dua hari ke Semarang mulai Rabu (24/1) dan Kamis (25/1). Dari kunjungan ini diharapkan dapat mendorong pertukaran dengan pemerintah daerah, kalangan bisnis, akademisi dan organisasi masyarakat sipil di Jawa Tengah.

Kunjungan ini dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend dan diikuti para diplomat dari 12 Negara Anggota Uni Eropa, termasuk Duta Besar Austria (Helene Steinhäusl), Duta Besar Belgia (Patrick Herman), Duta Besar Kroasia (Drazen Margeta), Duta Besar Denmark (Rasmus Abildgaard Kristensen), Duta Besar Jerman (Michael Freiherr von Ungern-Sternberg), Duta Besar Yunani (Georgios Dogoritis), Duta Besar Irlandia (Kyle O’Sullivan) dan Duta Besar Italia (Vittorio Sandalli).

Kunjungan hari pertama akan diawali pertemuan dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk berdiskusi tentang berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah kota.

Dubes Uni Eropa, Vincent Guérend mengatakan, selama ini pihaknya bekerjasama dengan Indonesia pada bidang-bidang yang menjadi perhatian bersama seperti pendidikan, perlindungan lingkungan, perdagangan dan investasi, serta tata pemerintahan yang baik.

Dia menjelaskan Eropa memiliki ketertarikan terhadap Kota Semarang. Kota Semarang memiliki peran penting bagi Negara Indonesa khsusnya Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

"Kunjungan  ini memiliki pula dimensi khusus, yakni mendedikasikan pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan hak para penyandang disabilitas,” ungkap Guérend.

Semarang merupakan satu dari dua kota di Indonesia yang terpilih untuk bekerjasama dengan dua kota di Eropa yakni Zagreb di Kroasia dan Seville di Spanyol, melalui program kerjasama perkotaan dengan bantuan Uni Eropa.

Dikatakanya, khusus untuk Kota Semarang, Uni Eropa ingin membawa konsep pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah pengelolaan sampah menjadi energi, kemudian partner city untuk mempromosikan kota Semarang. "Perusahaan-perusahaan eropa sudah banyak bertempat di Semarang dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” ucapnya.  

Dia menambahkan, Uni Eropa juga ingin berbagi pengalaman tentang penataan perkotaan, dan juga pertukaran pelajar.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku, Kota Semarang sudah melakukan beberapa kerjasama dengan negara-negara Eropa.

"Contohnya yang sudah berjalan adalah pengelolaan sampah di Jatibarang yang bekerja sama dengan Denmark. Kemudian kerja sama dengan Belanda mengenai pengelolaan air untuk mengurangi banjir, dan lainya," kata Hendrar.

Dengan kunjungan tersebut maka kerja sama antara Semarang dan Uni Eropa akan semakin ditingkatkan. Salah satu yang mendesak dan dibutuhkan adalah terkait pariwisata.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network