PEKALONGAN, iNews.id - Di dunia ini banyak Alquran besar yang ditulis di kayu, tembaga. Namun, yang berbahan marmer baru ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Tulisan ayat suci dalam ukuran besar di lembaran-lembaran batu marmer alam ini terpajang di sayap kanan Masjid Al Muhtarom, sebelah barat alun-alun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Goresan di atas batu marmer ini terlihat rapi dan tulisanya juga indah serta mudah dibaca. Untuk memperjelas tulisan, diberikan warna emas pada sela goresan tersebut .
Karya seni ini dibuat Nur Hidayat Siba, perajin pahat kaligrafi di Kajen Pekalongan yang juga alumni Pondok Pesantren Al Muayyad Solo. Mushaf Alquran ini dibuat oleh alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak tahun 2011. Hingga kini baru tersedia 12 juz dari total 30 juz.
Lembaran batuan itu berukuran 60 x 90 sentimeter (Cm) dengan ketebalan rata-rata sekitar 2 cm. Marmer yang digunakan kualitas bagus, didatangkan dari Itali dan sebagian juga dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Tulungagung dan Makassar. Nur mengaku harus dalam keadaan suci saat mengerjakan tulisan ayat Alquran tersebut.
“Membuat lembaran Alquran dengan batu marmer alami ini seperti karya seni yang lainnya, tergantung mood atau suasana hati. Selama mengerjakan harus dalam keadaan suci atau berwudu," kata Nur Hidayat Siba, Rabu (29/4/2020).
Pada awalnya pembuatan Alquran tersebut dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu sembilan hari untuk menulis di satu lembar batu. Namun dengan adanya bantuan cutting, satu halaman bisa selesai dalam satu hingga dua hari.
Kesulitannya saat sudah jadi terkadang masih saja ada huruf atau tanda baca yang kurang, sehingga harus diperbaiki lagi. Selain itu kendala lainnya bahan baku saat ini sulit didapat.
“Awalnya saya membiaya sendiri pembuatan mushaf Alquran ini, belakangan mulai banyak deramawan ikut membantu membiayai termasuk juga dari pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan ,” ucap Nur.
Membuat Alquran marmer tersebut perlembarnya dibandrol sekitar Rp2,1 juta, jika marmer impor dari Itali. Namun, jika marmer dalam negeri seperti Tulungagung dan Makassar, membutuhkan biaya Rp1,7 juta.
“Jadi total biaya untuk membuat 30 juz Alquran marmer ini menelan biaya lebih dari Rp1 miliar,” ucapnya.
Jika Alquran itu jadi, akan ada 600 keping marmer dengan berat total sekira 14 ton untuk 30 juz. Di bulan suci Ramadan, Alquran berbahan marmer ini menjadi perhatian masyarakat usai menunaikan salat di masjid tersebut. Jemaah sebagian hanya melihat dan menikmati keindahanya namun sebagian besar lainnya membaca sambil menyimaknya .
“Saya sangat senang melihat dan membaca Alquran dari marmer ini karena indah dan mudah dibaca juga unik. Alquran jenis kertas berisiko rusak, terlebih saat ini makin banyak Alquran jenis digital, namun kalau dari marmer akan awet sampai ratusan bahkan ribuan tahun," kata warga dan jamaah Masjid Al Muhtarom Riyanto.
Alquran marmer dipajang di Masjid Al-Muhtarom sudah banyak manfaatnya, baik dibaca maupun untuk belajar anak-anak TPQ . Selain untuk dibaca dan disimak, hal ini salah satu upaya mengabadikan kitab suci umat Islam tersebut.
Berita Lain Bisa Dibaca di Okezone.com: Melihat Hiruk-pikuk Dapur Umum di Masa Pandemi Corona
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait