KENDAL, iNews.id – Pernikahan pasangan Gus Munir dan Zuhandarum Wahyu Nuryani, warga Kendal, Jawa Tengah ini tergolong unik. Mereka keluar dari pakem yang selama ini dipakai masyarakat dalam prosesi pernikahan yang lazim mengenakan pakaian adat atau busana muslim, Senin (20/8/2018).
Pasangan pengantin ini sepakat menggunakan pakaian Pramuka. Hal sama dilakukan tamu undangan. Gus Munir dan Zuhandarum memang bukan orang biasa. Mereka merupakan Pembina Pramuka di SMK Negeri 2 Kendal. Keduanya pun sudah lama menjalin hubungan sejak berkecimpung di dunia kepramukaan. Dari perjumpaan itu mengantarkan mereka ke jenjang pelaminan.
Aksi unik pasangan pengantin itu pun membuat heboh masyarakat sekitar. Mereka terkesima dengan gaya pengantin muda itu yang menggelar prosesi pernikahan bernuansa Pramuka.
Seusai akad nikah, kedua mempelai ini kemudian diarak menuju tempat pelaminan. Pasangan ini langsung disambut sekelompok anggota Pramuka yang sudah membawa tongkat. Mereka kemudian serentak mengangkat tongkat sebagai tanda kehormatan yang disebut tradisi tongkat pora.
Gus Munir mengaku tidak bisa membayangkan dan sulit diungkapkan dengan penghormatan yang diberikan adik-adik Pramuka. Dia mengaku, mempunyai cita -cita kalau menikah akan menggunakan pakaian Pramuka, bahkan semua prosesi juga melibatkan adik-adik Pramuka. “Memang itu cita-cita saya kalau pas menikah nanti akan pakai Pramuka,” ucapnya.
Munir mengaku menemukan jodohnya saat berkecimpung di Pramuka dan menjalin hubungan hingga melepas lajangnya sama-sama cinta dengan Pramuka.
Koordinator upacara tongkat pora, Imam Barowi menjelaskan, tradisi tongkat pora sudah lama dilakukan Pramuka SMK Negeri 2 Kendal untuk memberikan kehormatan kepada anggotanya yang melepas masa lajang.
“Prosesinya masih sama seperti pada upacara tongkat pora pada sebelumnya. Kedua mempelai mengenakan hasduk di leher mereka dan masuk dalam terowongan yang tersusun dari tongkat Pramuka. Aksi ini mungkin baru ada di Kendal,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait