BLORA, iNews.id – Petani porang di Desa Karanggeneng, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora untung besar saat panen. Harga katak pohon porang kini menembus Rp350.000 per kilogram.
"Kalau bicara soal porang, perlu mengubah mindset masyarakat yang selama ini menganggap sebagai tanaman makanan ular. Itu keliru besar, kalau dilihat hampir sama tetapi beda," kata Harianto, petani porang di Desa Karanggeneng, Kamis (14/1/2021).
Tanaman porang yang dibudidayakan sejak dua tahun lalu, jumlahnya mencapai sekitar 4.000 pohon di luas lahan 2.500 meter persegi. Saat panen seperti bulan Januari ini, katak pohon porang harganya mencapai Rp350.000 per kilogram.
Tanaman porang memiliki manfaat sangat besar. Mulai dari umbi hingga katak yang berada di daun, bisa dijual dengan harga yang menggiurkan."Saya sudah bisa ekspor ke Jepang, umbinya dalam bentuk cip," jkatanya.
Tanaman porang tumbuh musiman, sehingga Harus mengetahui kondisi alam jika ingin untung. "Musim tanam seperti ini tidak bisa menanam dari kataknya, namun harus yang sudah berbentuk bibit,” ujar dia.
Tenaga Ahli Pengembangan Tehnologi Tepat Guna (TA-TTG) Kabupaten Blora, Hastati mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan tanaman porang di desa binaan melalui pos pelayanan teknologi tepat guna (Posyantek). “Ini sangat bagus karena sebelumnya dianggap tidak berguna,” kata Hastati.
Ia akan menggandeng Harianto untuk belajar menanam porang hingga bernilai ekonomis. Termasuk juga caranya agar bisa ekspor ke luar negeri. "Kalau ini bisa dikelola dengan baik, akan menambah pendapatan asli desa,” ujarnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait