KUDUS, iNews.id – Data terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menyebutkan sebanyak 358 tenaga kesehatan (nakes) terpapar Covid-19. Di antaranya dokter, perawat, bidan dan nakes lainnya.
Hingga saat ini, sedikitnya 30 dokter yang sudah terpapar, baik dokter umum maupun dokter gigi. Untuk perawat ada 104 yang terpapar, sementara bidan sebanyak 83.
Saat ini sebagian mereka menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 30 nakes saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Kudus, 307 menjalani isolasi mandiri, 21 dinyatakan sembuh.
Untuk mengantisipasi pelayanan di Rumah Sakit Daerah Kudus, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi sudah memberikan bantuan 120 nakes. Dari mulai dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, ahli gizi hingga analis kesehatan.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengusulkan Kabupaten Kudus melakukan karantina wilayah agar secepatnya dapat mengatasi lonjakan kasus dan memutus penyebaran Covid-19.
"Saya sudah usulkan supaya Kudus melakukan karantina wilayah kabupaten," kata Yunis, Kamis (10/6/2021).
Dia mengatakan dengan peningkatan kasus yang signifikan, mau tidak mau harus melakukan karantina wilayah dan menonaktifkan semua kegiatan, kecuali yang bersifat sangat penting.
Karantina wilayah dilakukan bukan hanya sebatas desa, tapi seluruh wilayah Kabupaten Kudus untuk mempercepat penanganan Covid-19 di tengah kenaikan kasus yang tinggi.
"Karantina semua wilayah kabupaten demi menjaga keamanan dan keselamatan penduduk, bukan hanya desa. Jadi benar-benar menonaktifkan semua aktivitas kecuali yang penting-penting," ujarnya.
Karantina wilayah dilakukan supaya kalau ada varian baru, varian itu tidak menyebar ke tempat lain. Selain itu, agar penduduk benar-benar dijaga supaya tidak sakit atau tertular Covid-19.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait