JAKARTA, iNews.id - Virus korona yang menewaskan 80 orang dan menginfeksi ribuan warga China terus menjadi perhatian dunia. Sayangnya, ilmuwan belum dapat memastikan sumber virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei tersebut.
Tetapi dugaan sementara virus ini berasal dari kelelawar. Apalagi sop kelewar merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Wuhan.
Dalam kekhawatiran penyeraban virus korona, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengunggah gambar Keluang bergelantungan di pohon. Keluang merupakan istilah lain dari kelelawar besar. Di Jawa dan beberapa daerah lain dikenal sebagai kalong.
Kendati tidak menyebutkan secara eksplisit, UAS seperti menyiratkan pesan kepada umat agar tidak mengonsumsi daging satwa nokturnal (binatang malam) itu. Ulama alumnus Al Azhar, Kairo, Mesir ini menuliskan kisah pada foto yang diunggahnya tersebut.
"Kalau indak dek Syaikh (syekh) Burhanuddin, awak kini masih makan Kluang ," tulis UAS pada laman resmi Instagram miliknya, dikutip Selasa (28/1/2020).
Tulisan UAS ini merupakan ucapan dari ulama terdahulu yaitu Syekh Alaidin saat berziarah ke makam Syekh Burhanuddin.
"(Tulisan di atas merupakan) tausiyah Syaikh Alaiddin Athori ibn Syaikh Aidarus ibn Syaikh Abdul Ghani al-Khalidi an-Naqsyabandi pada ziarah ke makam Syaikh Burhanuddin. Lahir 1111 M di Kuntu, Riau," kata UAS.
Unggahan itu hingga kini sudah mendapat 47.396 like dan 613 komentar. Netizen pun ikut berkomentar tentang larangan memakan daging kelelawar.
"Kalau bukan karena Syaikh Burhanuddin, kita sekarang masih makan kelelawar," ujar akun irwansyahm727 menerjemahkan tulisan UAS.
Sementara akun Septiyan Suryadi tegas menyatakan makan sup kelelawar menjadi penyebab terjangkit virus korona.
"Hati hati virus korona, salah satunya dari memakan sup kelelawar," kata Septiyan Suryadi.
Dalam Islam ulama empat mazhab berbeda pendapat soal keharaman memakan kelelawar. Ulama Hanafiyah membolehkan memakan kelelawar, sedangkan ulama Malikiyah menyatakan makruh.
Adapun yang menyatakan haram memakan kelelawar adalah ulama Hambali dan Syafi’iyah. Pendapat yang tepat dalam masalah ini, kelelawar haram dimakan karena dilarang untuk dibunuh.
Virus korona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China akhir Desember 2019. Virus menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian. Wuhan dan kota-kota di Hubei kini diisolasi untuk mencegah virus itu menyebar makin luas. Di luar China, 46 kasus dilaporkan terjadi di berbagai negara, mulai Asia hingga Eropa.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait