Nakes tingkat Puskesmas di Karanganyar menjalani vaksinasi, Rabu (27/1/2021). (Okezone/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNews.id  - Tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas se-Kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mulai divaksin Covid-19, Rabu (27/1/2021). Tahap pertama diberikan pada 30 nakes. 

Sementara sisanya, diberikan pada tenaga kesehatan pendukung, mulai dari dokter praktek mandiri hingga apoteker. Pantauan MNC Portal Indonesia, tenaga kesehatan pertama yang menjalani vaksinasi pertama adalah Kepala Puskesmas II  disusul dokter, perawat serta para medis di puskesmas tersebut.

Setelah para medis di puskesmas Kebakkramat II, para apoteker serta dokter praktek mandiri mulai mendapati suntik vaksin Covid-19. Diawali dengan pengecekan suhu, tekanan darah hingga riwayat penyakit yang pernah diderita.

Kepala Puskesmas Kebakkramat II, Dr. Patria Bayu Murdi mengatakan, meskipun proses vaksinasi ini bisa dikatakan lancar, namun ada beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa tidak bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Pasalnya, ada beberapa tenaga kesehatan yang tidak lolos screening medis. Dikarenakan menderita flu, tensi tinggi dan beberapa penyakit lainnya.

"Saat ini, sudah hampir semua nakes di vaksin. Termasuk saya, yang baru menjalani vaksinasi di hari ini. Tapi ada pula yang belum bisa divaksin karena ada komorbid. Namun sampai hari ini kurang 3 nakes yang belum divaksin," imbuhnya.," kata Bayu.

Menurutnya, dalam program vaksinasi Covid-19 ini, puskesmas Kebakkramat II mendapatkan jatah 90 dosis vaksin. Sesuai dengan data yang didapatkan dari dinas kesehatan, vaksinasi akan segera dilakukan secara bertahap terhadap Naskes dan Tenaga Pendukung Naskes yang belum divaksin Covid-19.

"Selain untuk vaksin tenaga kesehatan,  juga untuk tenaga pendukung seperti dokter praktek mandiri, apoteker dan tenaga, pendukung kesehatan lain," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat tak perlu cemas untuk menjalani vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi ini aman dan diyujukan untuk meningkatkan imun. Kalaupun ada efek, ungkap Bayu, tidak berbahaya.

"Memang ada (Nakes) yang satu, dua yang  mengeluh mual dan pusing. Itu sebabnya perlu waktu 30 menit untuk observasi," pesannya.  

Pihaknya meminta bagi masyarakat yang terkena tracing dan harus menunggu hasil swab yang biasanya keluar seminggu setelahnya lebih baik menjalani isolasi mandiri dan tidak beraktifitas di luar.  

Antisipasi dengan isolasi mandiri,dikhawatirkan jika hasil swab yang keluar positif. Padahal sudah keluar dan berinteraksi dengan banyak orang, karena mereka merasa tidak ada gejala (OTG). 

"Jika memang hasilnya keluar positif setidaknya sudah menjalani isolasi mandiri. Intinya virus tidak tertular ke mana-mana intinya gitu," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network