Kabid Pelayanan Medis RSUD Kajen Pekalongan Imam Prasetyo (kanan) (Foto: iNews/Suryono Sukarno)

PEKALONGAN, iNews.id - Informasi soal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pekalongan merawat pasien suspect virus korona viral di medis sosial. Informasi itu rupanya diunggah salah satu pegawai rumah sakit.

Seorang pasien perempuan di Kabupaten Pekalongan dirawat di ruang isolasi di RSUD Kajen. Pasien wanita berinisial N tersebut mengeluh demam tinggi pascabepergian ke luar negeri. Saat itu N satu pesawat dengan penumpang dari China.

Sebagai langkah antisipasi sesuai SOP yang ada, RSUD Kajen pun mengisolasi pasien itu. Hingga Minggu (16/2/2020), pasien masih diisolasi. Dari hasil diagnosa, pasien ini bukan suspect korona. Namun, informasi ini sudah viral media sosial karena diunggah petugas rumah sakit.

Kabid Pelayanan Medis RSUD Kajen Imam Prasetyo meminta maaf karena membuat warga panik atas postingan yang viral di media sosial. Dia membenarkan, unggahan status itu berasal dari pegawainya.

"Kami mohon maaf yang memposting di facebook dari pegawai RS tapi bukan perawat. Sudah terlanjur viral maka perlu diklarifikasi. Kami sudah lakukan pembinaan dan tindak lanjut kepada pengunggah. Share harus resmi dari rumah sakit. Hal ini sudah membuat kegaduhan," katanya, Senin (17/2/2020).

Imam menyebutkan, pasien itu sudah dirawat di ruang isolasi sejak dua hari lalu. Menurutnya, pasien itu mengeluh demam sejak 3 Februari 2020 disertai batuk. Sebelumnya, lanjut dia, pasien ini bepergian ke Malaysia pada 1 Februari 2020.

"Pasien itu pulang dari Malaysia pada 3 Februari dan mendarat di Bandara Ahmad Yani. Dalam satu pesawat yang ditumpanginya ada warga negara China. Saat dibandara, warga China itu diisolasi dan pasien ini boleh pulang," ujarnya.

Setelah tiba di rumah, pasien ini mengeluh demam dan dirawat di ruang isolasi RSUD Kajen. Setelah menjalani perawatan, Imam memastikan pasien itu tidak terpapar virus korona.

"Masa inkubasi korona itu dua sampai 14 hari. Jika pasien itu berangkat tanggal 1 Februari, maka pasien itu sudah melewati masa inkubasinya. Secara teknis, jika korona pasti kondisinya sudah jelek," ucap Imam.

Dari hasil pemeriksaan rontgen tidak menunjukan tanda-tanda pneumonia pada pasien. Hasil laboratorium, pasien N didiagnosa mengalami prolonged fever atau demam berkepanjangan, tifus, demam tifoid dan infeksi saluran pernafasan atas.

"Pasien hanya panas dan batuk," ucapnya.

Setelah dirawat dua hari, pasien sudah membaik. Demam turun dari 39 derajat celcius menjadi 36 derajat celcius.
Diakuinya, pasien itu dirawat di ruang isolasi sebagai bentuk kewaspadaan dan sesuai dengan SOP.

"Ini bentuk kewaspadaan dan sesuai SOP, maka dirawat di ruang isolasi dulu. Kami juga konsultasikan ke bagian lab patologi klinik kita untuk dilakukan swab tapi karena tidak suspect, maka tidak dilakukan swap," kata Imam.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network