SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadirkan ahli forensik dari RSUP Dr Kariadi Semarang untuk menjawab bahaya virus corona. Ahli pun memastikan virus corona tidak berbahaya jika jenazah sudah dikebumikan.
Dalam sesi wawancara di akun YouTubenya, Ganjar mengatakan saat ini banyak warga penolak jenazah pasien virus corona (Covid-19). Mereka khawatir virus corona dalam tubuh jenazah bisa diserap tanah dalam kuburan tersebut.
"Pak dokter apakah virus itu bisa jalan-jalan setelah dikubur?," kata Ganjar dikutip akun YouTubenya, Jumat (3/4/2020).
Ahli Forensik RSUP Dr Kariadi Semarang RP Uva Utomo pun tegas memastikan virus corona tidak bisa bertahan lama di tanah layaknya antraks. Apalagi dalam penanganannya, cairan dalam jenazah pun dipastikan tidak keluar.
"Yang kita hadapi ini virus, yang strukturnya tidak lebih kuat daripada mungkin bakteri atau yang lain," kata Uva Utomo.
"Jadi kalau misalnya antraks dia bisa bertahan di tanah mungkin bisa sampai 10 tahun, nah kalau virus itu enggak kuat pak. Jadi begitu dikuburkan dia akan mati," ujarnya lagi.
Dia pun memastikan jenazah ini ditangani dengan sangat rapat hingga mendapat tiga lapis plastik. Penangannnya pun tidak melenceng dari kaidah agama yang dipeluk jenazah. Sehingga dia pun menyangkan jika ada keluarga jenazah yang membongkar dan memandikan ulang.
"Kemudian untuk syarat tadi kami penuhi dengan pengkafanan, artinya karena ini muslim kalau non muslim pakaiannya kita tempelkan di atasnya. Sesuai keyakinan agamanya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait