Gubernur Ganjar Pranowo menerima Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang melakukan konsultasi pengelolaan aset, Rabu (19/8/2020). (Foto: Dok Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, iNews.id - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan rencana akan menggelar sekolah tatap secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (19/8/2020). Rencananya, kegiatan itu dimulai akhir November tahun ini.

Ganjar secara langsung mendukung rencana tersebut. Meski memberikan dukungan, namun Ganjar mewanti-wanti agar Pemkot Solo tidak seperti Kabupaten Brebes.

"Saya mendukung, namun minta dilakukan simulasi dulu. Pastikan orang tua juga tahu persis. Simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai dari berangkat, proses belajar mengajar hingga pulang semuanya aman. Kalau tidak dapat memastikan itu, dan kalau ada yang keberatan, maka jangan dulu," kata Ganjar.

Dia mewanti-wanti agar Solo tidak melakukan hal yang dilakukan Pemkab Brebes dalam rencana ini. Di mana sebelumnya, Brebes melakukan uji coba secara serentak dan dinilai cukup membahayakan.

"Saya telepon Bupati Brebes, dia bilang itu uji coba. Tapi karena serentak, saya minta langsung dievaluasi. Karena keserentakan ini, saya khawatir membahayakan. Maka saya harap Solo benar-benar siap untuk hal ini," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pihaknya berencana memulai sekolah tatap muka pada akhir November tahun ini. Untuk keperluan itu, pihaknya akan mulai melakukan simulasi pada September dan Oktober.

Simulasi lanjut dia akan dilakukan dengan ketat agar bisa menggambarkan proses belajar mengajar tatap muka di kemudian hari. Mengingat sekolah yang diampu adalah SD dan SMP, maka Rudi mengatakan hal tersulit adalah mencegah anak-anak berkerumun, saling bergandengan tangan, berpelukan dan lainnya.

"Memang karena masih anak-anak, jadi pasti sulit dilarang. Kami akan jadikan itu sebagai bahan simulasi. Seperti arahan pak Gubernur tadi, bahwa simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai berangkat sampai pulang sekolah," kata Rudy.

Lebih lanjut Rudy menerangkan, meskipun sekolah tatap muka digelar November, tidak semua siswa masuk sekolah. Nantinya, jumlah siswa dan jam belajar di sekolah akan dibatasi.

"Kami juga sudah mempersiapkan radio anak dan TV pendidikan untuk mendukung itu. Kami menduga, nantinya hanya 50 persen siswa yang bisa masuk sekolah, sementara sisanya tetap belajar di rumah," ujarnya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network