BOYOLALI, iNews.id - Aktifitas Gunung Merapi hingga Rabu (13/2/2019) siang masih terus mengeluarkan guguran lava pijar. Meski begitu, warga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), tetap melakukan kegiatan rutin mereka sehari-hari.
Warga di sana mengaku tetap khawatir dengan aktivitas vulkanik Gunung merapi. Karena, hampir setiap malam, mereka selalu mendengar gemuruh dari puncak gunung.
"Masyarakat merasa takut juga," kata Sukisno (45), warga yang berprofesi sebagai petani di sekitar lereng Gunung Merapi, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng.
Namun alasan warga tetap beraktivitas, kata dia, karena guguran lava pijar Gunung Merapi mengarah ke Kali Gendol Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Meski tak menyasar warga Boyolali, bukan berarti mereka tak waspada.
"Kalau ini sudah semakin besar, bisa ke arah kami juga," kata dia.
Warga lainnya, Jumiyah (28) mengatakan, warga di wilayah Selo, dekat lereng Gunung Merapi memang tetap waspada terhadap aktivitas vulkanik gunung. Apalagi, setiap malamnya ada suara gemuruh terdengar.
Meski tidak terlihat kepanikan berlebih, namun gemuruh Gunung Merapi yang terjadi bisa tak menentu. Menurut dia, kadang pada dini hari saat orang-orang sedang tertidur.
"Gemuruh kalau malam itu memang bikin takut," ujar dia.
Warga di wilayah Selo, kata Jumiyah, sementara ini tak menghentikan atau pindah ke lokasi pengungsian. Karena kondisi gemuruh memang sudah biasa, dan belum melihat adanya potensi-potensi bahaya ke arah Boyolali.
"Sementara masih biasa-biasa saja," kata Jumiyah.
Terhitung sejak Mei 2018 lalu, BPPTKG Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi level dua atau Waspada. Warga juga diimbau untuk menjauhi radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait