BOYOLALI, iNews.id - Tradisi sedekah Gunung Merapi dalam rangka menyambut tahun baru Islam atau 1 sura dalam penanggalan Jawa kembali digelar. Tradisi warga di lereng Gunung Merapi ini sempat ditiadakan akibat pandemi Covid-19.
Tradisi sedekah Gunung Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali diawali dengan kirab kepala kerbau dari tempat penyembelihan menuju Joglo Lencoh.
Selain kepala kerbau, dalam tradisi ini juga turut diarak berbagai macam hasil bumi, dan sejumlah tumpeng pengiring.
Tradisi sedekah gunung sudah dilakukan warga secara turun-temurun. Kegiatan digelar setiap malam pergantian tahun baru Islam (1 muharam) atau malam 1 sura dalam penanggalan Jawa.
Tradisi ini, selama dua tahun terakhir tidak dilakukan karena terdampak pandemi Covid-19. Meskipun dalam suasana udara yang dingin, namun tidak menyurutkan antusiasme warga.
Usai dilakukan ritual dan doa hingga tengah malam, kepala kerbau dan sejumlah sesaji dibawa menuju puncak Merapi untuk dilarung.
Sementara sejumlah tumpeng yang ditinggal di joglo menjadi rebutan warga. Mereka meyakini makanan tersebut akan mendatangkan berkah.
“Tradisi sedekah gunung merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan warga di sekitar Merapi selama ini,” kata Sekretaris Desa Lencoh, Suwarno, Sabtu (30/7/2022).
Selain itu, tradisi sedekah gunung juga sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan dari berbagai bencana.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait