KENDAL, iNews.id - Warga yang tinggal di belakang PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring, Kendal, Jawa Tengah mengeluhkan limbah pabrik yang mencemari saluran irigasi di permukiman. Limbah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga.
Bahkan, siswa Taman Kanak-Kanak (TK) yang sekolahnya berada di kawasan PT IGN kerap mengeluhkan pusing dan muntah akibat bau limbah yang menyengat. Pihak sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih cepat.
Limbah yang dikeluhkan warga ini berasal dari saluran pembuangan pabrik gula PT IGN yang diduga bocor, sehingga mengalir ke saluran permukiman warga. Kondisi itu sudah berlangsung dua bulan lalu sejak pabrik gula itu kembali beroperasi.
Seorang warga, Darmadi mengatakan, bau tidak sedap akibat limbah pabrik tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga. “Tiap hari warga selalu mencium bau tidak sedap. Kalau malam hari, baunya semakin menyengat karena biasanya limbah mengalir pada malam hari,” katanya, Rabu (29/8/2018).
Menurut Darmadi, warga sudah berupaya menemui pihak pabrik gula namun sampai saat ini belum ada realisasinya. “Selain bau tak sedap juga berdampak pada sumur warga/ karena airnya berubah hitam,” ucapnya.
Tidak hanya mengganggu warga, bau tidak sedap dari limbah pabrik gula ini juga dikeluhkan siswa TK yang sekolahnya berada di dekat pabrik. Guru TK Taman Ceria, Endah Puspitasari mengatakan, dampak dari polusi limbah menyebabkan kegiatan belajar mengajar terganggu.
“Siswa yang biasanya pulang jam 10, terpaksa dipulangkan lebih awal yakni, jam 9. Sebab, peserta didik mengeluh bau yang tidak sedap dan kerap pusing dan muntah-muntah,” kata Endah Puspitasari.
Direktur SDM dan Umum PT IGN, M Burhan Murtaki mengatakan, bau tidak sedap itu timbul karena terdapat saluran yang mampet. Selain itu terdapat rembesan pada penampungan limbah. “Memang ada saluran yang mampet dan rembes, sehingga limbah ini mengalir ke saluran air warga. Kami, berjanji segera mengeruk saluran agar lancar lagi,” katanya.
Menurut Burhan, untuk solusi jangka pendek saluran air tersebut akan diberi obat supaya tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait