PEMALANG, iNews.id — Ribuan pencari kerja memadati gerbang PT Aroma Footwear Indonesia di Desa Kedungkelor, perbatasan Pemalang–Tegal. Sejak pagi, antrean panjang tampak mengular di depan pabrik sepatu tersebut. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah bahkan luar provinsi, membawa berkas lamaran, doa, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Pemandangan ini mencerminkan situasi nyata dunia kerja di Tanah Air. Setahun setelah pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka berjalan, publik mulai menagih janji kampanye tentang penciptaan 19 juta lapangan kerja baru dalam lima tahun. Namun, di lapangan, kenyataan tampak berbeda. Lapangan kerja formal masih terbatas, sementara persaingan antar pelamar semakin ketat.
Pemerintah sebelumnya menegaskan bahwa penciptaan lapangan kerja akan didorong melalui empat langkah utama, di antaranya penguatan sektor UMKM, percepatan pemerataan investasi di luar Jawa, serta pembangunan berkelanjutan seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disebut bakal membuka pusat-pusat ekonomi baru.
Menteri Ketenagakerjaan juga menyampaikan bahwa program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan pelatihan reskilling serta upskilling terus diperluas bagi korban PHK agar mereka bisa kembali produktif atau berwirausaha.
Meski demikian, di tingkat akar rumput, masih banyak masyarakat yang belum merasakan dampak nyata dari kebijakan tersebut. Para pencari kerja di Pemalang mengaku sulit mendapatkan pekerjaan tetap, bahkan di sektor industri yang selama ini menjadi andalan. “Yang daftar ribuan, tapi yang diterima paling puluhan. Saingannya berat,” ujar salah satu pelamar yang enggan disebut namanya.
Harapan publik kini tertuju pada langkah konkret pemerintah di tahun-tahun mendatang. Jika janji 19 juta lapangan kerja benar-benar ingin diwujudkan, masyarakat menanti bukti nyata bukan sekadar angka di atas kertas. Di tengah meningkatnya jumlah angkatan kerja baru setiap tahun, pemerataan kesempatan kerja menjadi kunci agar cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak berhenti di tataran retorika.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait