2.351 Rumah di Banyumas Terendam Banjir, 620 Jiwa Mengungsi
BANYUMAS, iNews.id – Banjir yang terjadi di Kabupaten Banyumas mengakibatkan 620 jiwa harus mengungsi, Rabu (16/3/2022). Ketinggian banjir mencapai sekitar 100 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menyatakan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut, sehingga menyebabkan Sungai Gatel dan Sungai Ijo meluap.
Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Banyumas, wilayah terdampak banjir mencakup 7 desa di dua kecamatan. Adapun rinciannya adalah Desa Prembun, Desa Plangkapan dan Desa Gebangsari di Kecamatan Tambak.
“Kemudian Desa Karanggedang, Desa Pandak, Desa Kemiri dan Desa Lebeng di Kecamatan Sumpiuh,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Tercatat sekitar 2.351 rumah terendam dan 7.146 jiwa dari 2.351 KK terdampak banjir. Belum ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa itu, kerugian dan dampak lain masih dalam proses pendataan.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir, BPBD Banyumas bersama lintas instansi terkait, TNI, Polri, relawan dan masyarakat telah berada di lokasi untuk kaji cepat, melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet dan mendistribusikan bantuan logistik.
Tim gabungan juga telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak. Adapun pengungsian berada di Balai Desa Gebangsari, Kantor Kecamatan Tambak dan rumah warga di Desa Karang Pucung.
Laporan kondisi terkini dari lapangan, cuaca terpantau cerah dan banjir mulai berangsur-angsur surut. Kendati banjir terpantau mulai surut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas hingga Sabtu (19/3/2022).
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu faktor cuaca, BNPB mengimbau seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya kesiapsiagaan, seperti pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan, serta senantiasa memantau debit sungai saat hujan intensitas tinggi terjadi.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berlangsung secara menerus selama lebih dari 1 jam, masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo