4 Hektare Kebun Salak Siap Panen Longsor Petani Rugi Ratusan Juta
BANJARNEGARA, iNews.id - Curah hujan tinggi yang mengguyur sejak sepekan terakhir, mengakibatkan sedikitnya empat hektar lahan pertanian salak di Desa Prendengan, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) mengalami longsor.
Menurut salah satu petani dari Desa Prendengan, Suwendi mengatakan akibat bencana longsor dan tanah gerak, buah salak yang siap panen mengalami rusak dan membusuk.
“Ribuan tanaman tertimbun tanah, kami gagal panen. Kalau sudah seperti ini kerugian yang kami alami mencapai ratusan juta rupiah,” katanya, Kamis (14/12/2017).
Selain itu, longsoran tanah yang yang menerjang lahan pertaninan salak, juga merusak tanaman palawija seperti jagung dan buah pisang. Hingga saat ini, pergerakan tanah di lahan pertanian Desa Prendengan masih terus terjadi sehingga warga masih takut untuk pergi ke ladang.
“Banyak yang enggak mau ke lahan mas, soalnya masih gerak tanahnya,” ujar Suwendi.
Dia juga menjelaskan, untuk meminimalisir kerugian akibat longsor para petani menyisir pohon-pohon yang masih berdiri. “Sebagian petani mengais sisa hasil panen salak yang bisa di panen namun lebih banyak petani yang membiarkan tanaman salak hingga membusuk dan mati,” ucapnya.
Sementara itu, dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada hari ini Banjarnegara masih diguyur hujan dengan intensitas ringan. Sehingga warga yang berada di lokasi longsoran agar lebih berhati-hati.
Pada siang hari, cuaca di Banjarnegara berpeluang hujan ringan. Suhu udara diperkirakan akan berkisar antara 19 derajat celsius dan 29 derajat celsius. Kemudian kelembapan udara 75 persen. Suhu dan kelembapan itu, juga disertai angin yang berembus berkecepatan 19 kilometer per jam.
Sedangkan di malam hari, berpeluang hujan ringan. Suhu udara diperkirakan akan berkisar antara 19 derajat celsius dan 29 derajat celsius. Kemudian kelembapan udara 90 persen. Suhu dan kelembapan itu, juga akan disertai angin yang berembus berkecepatan 19 kilometer per jam.
Editor: Muhammad Saiful Hadi