get app
inews
Aa Text
Read Next : Geram Indonesia Sering Ditipu dan Kekayaannya Raib, Prabowo: Ini yang Saya Hadapi

7 Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia yang Berjaya di Masa Lampau

Selasa, 27 Desember 2022 - 11:18:00 WIB
7 Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia yang Berjaya di Masa Lampau
Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia, Situs Trowulan menjadi bukti kejayaan Kerajaan Majapahit. Foto: Tangkapan layar YouTube.

JAKARTA, iNews.idKerajaan Buddha Terbesar di Indonesia pernah berjaya di masa lampau. Bahkan sejumlah peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut sampai sekarang masih bisa dilihat.  

Wilayah Nusantara dalam perjalanannya banyak berdiri kerajaan dengan corak berbagai agama, seperti Buddha, Hindu, dan Islam. Artikel ini akan membahas 7 kerajaan Buddha terbesar di Indonesia. 

1. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia, Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu-Buddha yang berdiri sekitar abad ke-8 sampai 10. Dikutip dari laman Arkeologi Jawa Kemendikbud, wilayah kekuasaan kerajaan Mataram Kuno mencakup seluruh Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar ahli menduga, poros kerajaan ini berada di Kedu-Prambanan atau sekitar Magelang dan Sleman. 

Dua dinasti yang memerintah adalah Dinasti Sanjaya dengan corak Hindu dan Dinasti Syailendra yang memiliki corak Buddha. Dalam buku ‘Kerajaan Mataram Kuno’ (2019) karya El-Ibrahim dan Moh Noor, wangsa Syailendra berkuasa di Jawa Tengah. Sedangkan wangsa Isyana ada di Jawa Timur. Raja pertama Mataram Kuno adalah Sanjaya, dengan aliran agama pertamanya Hindu. 

Mataram Kuno yang juga disebut sebagai Kerajaan Medang, kemudian direbut oleh wangsa Isyana beragama Buddha dengan aliran Mahayana. Kerajaan ini juga memiliki dinasti ketiga, yakni wangsa Isana yang didirikan Mpu Sindok. Istananya dibangun di Tamwlang, sekitar tahun 928 Masehi. 

2. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia lainnya yang pernah berdiri di tanah Nusantara adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-2 sampai 7 Masehi dan didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayasana di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Kala itu, kepulauan Nusantara sangat ramai dikunjungi musafir asal India dan China. 

Data yang diperoleh dari Jurnal Ketahanan Nasional (2006) bertajuk ‘Sriwijaya Kerajaan Maritim Terbesar Pertama di Nusantara’, Kerajaan Sriwijaya berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui penguatan lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka. Sriwijaya juga dikenal sebagai negara maritim yang mampu mendominasi kegiatan perniagaan dan menjamin keamanan jalur pelayaran ke wilayahnya dari perompak.

Untuk dapat mencapai Kerajaan Sriwijaya, pelaut mesti melewati Pulau Bangka, terutama Bukit Menumbing yang dijadikan patokan atau tanda memasuki wilayah Sungai Musi. Salah satu raja terkenal dari kerajaan ini adalah Sri Maharaja Sangrama-Wijaya Tungga Warmadewa. 

3. Kerajaan Sri Bangun

Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia, Kerajaan Sri Bangun berdiri pada sekitar abad ke-10 di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di Sungai Mahakam. Sri Bangun adalah kerajaan Buddha kuno dan masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara. Raja Qeva merupakan pemimpin Sri Bangun yang berasal dari keturunan Martadipura. Beberapa situs peninggalan Kerajaan Sri Bangun adalah patung Lembu Nandi, patung Singa Noleh, dan arca Buddha Pengembara. 

4. Kerajaan Kalingga

Kerajaan Buddha di Indonesia selanjutnya adalah Kerajaan Kalingga atau Holing yang berada di Jepara, Jawa Tengah pada abad ke-6. Nama Kalingga diambil dari nama sebuah kerajaan di India selatan. Di Nusantara, Kerajaan Kalingga didirikan oleh Dapunta Syailendra, asal dinasti Syailendra. 

Selama berdiri, kerajaan ini sangat dekat dengan India dan China. Karena itu, Holing (bahasa China) juga disematkan sebagai nama kerajaan ini. Ratu Shima adalah pemimpin Kalingga yang paling terkenal. Shima dikenal sebagai sosok yang cantik, bijaksana, dan sangat dihormati rakyatnya. Ia memimpin Kerajaan Kalingga pada tahun 674 sampai 695 Masehi. 

Shima dengan tegas menerapkan hukuman potong tangan bagi masyarakat yang ketahuan mencuri. Bahkan, beberapa sumber menyatakan bahwa Shima tak segan memotong tangan anaknya sendiri karena kedapatan mencuri barang orang lain. Ketatnya peraturan yang berlaku di Kerajaan Kalingga menekankan bahwa kerajaan ini sangat menonjol dan semua elemen sangat menjujung tinggi aturan serta hukum yang diterapkan. 

5. Kerajaan Kediri

Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia berikutnya ada Kerajaan Kediri dengan corak Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-12. Melansir buku ‘Arsitektur Kuno Kerajaan-Kerajaan Kediri, Singasari & Majapahit di Jawa Timur Indonesia', kerajaan ini muncul pada tahun 1222 Masehi karena Raja Airlangga membagi kekuasannya menjadi dua bagian, yakni Jenggala atau Kahuripan dan Kediri yang juga dikenal dengan Panjalu.

Keduanya masih masuk dalam wilayah Mataram Kuno. awalnya, Kerajaan Jenggala masih jauh lebih baik dan menonjol jika dibandingkan dengan Kediri. Namun seiring berjalannya waktu, tidak ada informasi lagi mengenai persaingan keduanya, dan Kediri yang lebih banyak menjadi bahasan. 

Ada pun pusat kekuasaan Kerajaan Kediri berada di tepian Sungai Brantas yang saat itu merupakan jalur pelayaran ramai. Beberapa nama rajanya yang terkenal adalah Jayabaya, Prabu Sarwasera, Srengga Kertajaya, dan Kertajaya. Jayabaya, adalah Raja Kediri yang memerintah di tahun 1135 yang memiliki kemampuan untuk meramal. Contohnya ramalannya adalah keberadaan kereta yang berjalan tanpa kuda atau mobil, Jawa akan berkalung besi atau rel kereta api, dan perahu terbang di atas angkasa atau pesawat luar angkasa serta pesawat terbang. 

6. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia, Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terkenal di Nusantara yang bercorak Hindu-Buddha di tahun 1293 Masehi. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Arkeologi (2012) dengan tema ‘Agama dan Pendidikan Agama pada Masa Majapahit’, Majapahit menjadi kerajaan terbesar dan terakhir di pulau Jawa dan berdiri selama kurang lebih 4 abad. 

Agama Buddha dan Siwa menjadi agama resmi Majapahit dengan 2 pejabat keagamaan yang ada, yakni dharmadhyaksa ring kasaiwan dan dharmadhyaksa ring kasogatan. Mahapatih Gajah Mada adalah sosok terkenal dari kerajaan ini. Bersama Raja Hayam Wuruk, ia mampu membawa kejayaan bagi Kerajaan Majapahit dengan memperluas daerah kekuasaan dan memperkuat armada perang. Rakyat Majapahit juga hidup dalam kemakmuran dan rasa toleransi tinggi.

7. Kerajaan Dharmasraya

Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia selanjutnya adalah Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan ini corak Buddha dan berdiri di Sumatera Barat. Kerajaan berdiri sekitar tahun 1088 atau abad ke-9. Dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh akademisi jurusan Arkeolog Universitas Udaya tahun 2011, Kerajaan Dharmasraya menganut aliran Tantrayana selama berdiri.

Peninggalan Kerajaan Dharmasraya yang cukup terkenal adalah arca Amoghapasan, yang kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta. Di belakang arca tersebut diketahui bahwa Raja yang memimpin kala itu adalah Sri Maharajadiraja Adityawarman atau Srimat Sri Udayatityawarman. 

Demikian rangkuman 7 Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia. Semoga dapat menjadi referensi pengetahuan anda. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut