get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Kecelakaan Bus Rombongan Wisata Asal Semarang di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas

8 Fakta Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri dengan Suntik Obat Penenang, Nomor 5 Memilukan

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:33:00 WIB
8 Fakta Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri dengan Suntik Obat Penenang, Nomor 5 Memilukan
Ilustrasi dokter muda Undip yang sedang PPDS di RSUP Kariadi Semarang diduga bunuh diri dengan cara menyuntikkan obat penenang ke tubuh. (Foto: Ist)

SEMARANG, iNews.id - Kematian dokter muda berinisial ARL (30) di Kota Semarang, Jawa Tengah menggegerkan publik. Almarhumah tercatat sebagai mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP Dr Kariadi Semarang. 

Informasi yang dirangkum iNews, kematian korban diduga karena bunuh diri dengan cara menyuntikkan obat penenang ke tubuh. Penyebabnya diduga lantaran beban kerja berat sebagai dokter PPDS hingga menjadi korban perundungan atau bullying di rumah sakit tempatnya bertugas.

Berikut ini 8 fakta yang dirangkum dari kasus kematian dokter muda Undip diduga bunuh diri:

1. Ditemukan Meninggal di Rumah Kos

Dokter ARL ditemukan dalam kondisi sudah meninggal di kamar kos di wilayah Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024) tengah malam pukul 23.00 WIB. Jenazah almarhumah pertama kali ditemukan oleh kekasihnya dan ibu kos.

Kedua orang tua korban langsung datang ke Semarang usai mendengar kabar anaknya meninggal untuk mengambil jenazahnya tanpa dilakukan autopsi.

2. Berawal dari Kecurigaan Sang Kekasih

Kronologi penemuan mayat dokter ARL berawal dari kecurigaan kekasihnya. Sang kekasih cemas lantaran korban tidak bisa dihubungi.

Dia kemudian meminta tolong teman yang ada di Semarang untuk mengecek kos korban di Tembalang, namun kondisinya kosong.

Selanjutnya sang kekasih datang ke tempat kos korban yang ada di Lempongsari. Saat itulah, korban ditemukan namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Almarhumah dokter muda di RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. (Foto: ist)
Almarhumah dokter muda di RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. (Foto: ist)

3. Kamar Kos Terkunci dari Dalam

Sebelum ditemukan meninggal, sang kekasih bersama ibu kos mencoba membuka pintu kamar korban yang terkunci dari dalam. Ibu kos lalu menggunakan kunci cadangan namun pintu belum berhasil dibuka.

Selanjutnya dipanggil ahli kunci sehingga pintu kamar kos bisa terbuka. Begitu pintu terbuka mereka terkejut menemukan korban sudah meninggal dunia dan melaporkannya ke polisi.

4. Suntik Obat Penenang

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan menemukan sejumlah petunjuk korban diduga menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuh. Hal ini berdasarkan olah TKP yang melibatkan dokter.

“Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter. Keterangannya itu obat pelemas otot tapi seharusnya lewat infus,” katanya, Rabu (14/8/2024).

5. Buku Harian Berisi Curhat Korban

Menurutnya dari olah TKP ditemukan buku harian korban dalam kamar. Salah satu catatannya berisi keluh kesah beratnya menjadi mahasiswi kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.  

Selain itu diduga korban mengalami tekanan dan perundungan selama menjadi dokter PPDS di rumah sakit tersebut.

“Anak itu sudah minta resign, itu keterangan dari ibunya, sudah pernah curhat. Kedua (penyebab) mungkin menghadapi seniornya, kan perintahnya (senior) sewaktu-waktu, minta ini, itu, ini, itu, keras,” ujar Kapolsek.

6. Seperti Sedang Tidur

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengungkapkan, saat pertama kali ditemukan kondisi korban seperti sedang tidur dengan posisi menyamping. Selain itu juga ada bekas tanda kebiruan.

“Saat ditemukan wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya. Seperti orang tidur, posisi miring,” katanya.

7. Rekan Korban Berduka

Kabar meninggalnya korban juga membawa duka bagi RSUD Kardinah Kota Tegal. Sebab sehari-hari korban bertugas di rumah sakit tersebut.

Bahkan kejadian dugaan bunuh diri dokter muda ini viral di media sosial yang menyebutkan karena menjadi korban perundungan atau bulllying.

Sementara Plt Direktur RSUD Kardinah Tegal dr Lenny Herlina membenarkan korban merupakan dokter ASN yang bekerja di RSUD Kardinah sejak tahun 2019. Almarahumah lalu ditugaskan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Undip Semarang pada tahun 2022.

8. Respons Kemenkes

Kejadian ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan. Kemenkes telah mengirim surat ke Direktur Utama RSUP Dr Kariadi Semarang yang isinya menghentikan Program Studi Anastesi di RSUP Dr Kariadi Semarang sehubungan dengan adanya dugaan perundungan di Prodi Anastesi Undip di RS tersebut.

Program dihentikan sementara prodi tersebut sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran direksi rumah sakit dan FK Undip. Penghentian ini mulai tanggal surat dikeluarkan pada Rabu 14 Agustus 2024 yang ditandatangani Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, S.H, SKM, MARS.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut