838 Mahasiswa FIP Unnes Mainkan 80 Jenis Permainan Tradisional secara Virtual

SEMARANG, iNews.id – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) terus berupaya menumbuhkan rasa cinta pada budaya lokal. Salah satunya dengan menggelar atraksi permainan tradisional nusantara.
Sebanyak 838 mahasiswa terlibat dalam atraksi 80 jenis permainan tradisional yang diselenggarakan serentak secara virtual, Senin (3/5/2021).
Permainan tradisional yang ditampilkan berasal dari seluruh Indonesia. Di antaranya congklak, bentengan, der-deran, bekelan, lompat tali, egrang dan lain sebagainya.
Kegiatan FIP Unnes itu pun tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai rekor atraksi permainan tradisional nusantara serentak secara virtual pertama di Indonesia dengan peserta dan jenis permainan tradisional.
Dekan FIP Unnes, Edy Purwanto mengatakan misi utama kegiatan ini mewartakan kepada dunia bahwa Indonesia kaya dengan inovasi kreasi anak-anak bangsa yang pada saat ini sudah mulai menghilang. Bahkan mungkin kalau tidak dilakukan bisa punah.
“Pertama, kita akan menyadarkan masyarakat bahwa ada suatu berharga yang perlu kita jaga. Selanjutnya tentu akan mengundang akademisi bagaimana melakukan inovasi yang membuat anak-anak mulai tertarik kembali pada permainan tradisional yang ternyata mempunyai nilai edukasi yang tinggi, mengembangkan karakter, mengembangkan kreativitas,” kata Edy.
Menurutnya, tantangan yang harus dijawab bagaimana kemasan permainan tradisional ini menjadi menarik untuk bisa dimainkan oleh anak-anak dan sekaligus ada inovasi-inovasi.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman merasa bersyukur dan bangga atas prestasi FIP Unnes telah melakukan kreasi inisiasi yang menggerakkan para mahasiswa untuk memiliki kreasi di masa pandemi ini, kreativitas yang memiliki nilai dan membangkitkan inspirasi.
“Kita memiliki local genius yang harus dikemas dalam budaya di era digital agar bisa diperkenalkan kepada Indonesia dan dunia menjadi inspirasi bahwa Indonesia memang sebagai negara yang kaya dengan anak-anak bangsa yang kreatif memiliki permainan-permainan tradisional harus dimodifikasi sesuai perkembangan zaman,” katanya.
Sementara itu, Ketum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka memberi apresiasi kepala Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes berhasil menciptakan rekor baru yaitu atraksi permainan tradisional yang diikuti secara virtual dan serentak oleh segenap civitas akademika FIP Unnes sebanyak 838 peserta dengan 80 jenis permainan tradisional.
“Leprid sangat mengapreasiasi kegiatan ini karena dalam permainan tradisional Indonesia yang diwariskan nenek moyang kita. Ada nilai-nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, nilai toleransi, persatuan dan nilai-nilai lain yang sangat edukatif,” kata Paulus.
“Kegiatan ini menginspirasi semua, supaya anak-anak tidak terlalu banyak main game tetapi menumbuhkan cinta pada karya karsa dari nenek moyang yang diwariskan pada kita,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni