9 Fakta Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas di Kos Bulusan Semarang, Nomor 6 Bikin Nyesek

SEMARANG, iNews.id – Seorang mahasiswi ditemukan tewas di kamar kos, Jalan Bulusan Selatan 7 Nomor 1, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Korban ditemukan tak bernyawa pada Rabu (11/10/2023) malam.

Korban diketahui bernama Elsa Noviana (24), beralamat tinggal di Jalan Cilik Riwut GG 5A, 016/RW000, Desa Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Baca Juga

Identitas Mahasiswi Cantik Tewas di Kos Bulusan, Elsa Noviana asal Kapuas Kalteng

Berikut fakta-fakta mahasiswi cantik yang ditemukan tewas di kamar kos Bulusan Tembalang Semarang:

1. Korban Telentang di Kasur
Posisi korban telentang di kasur, mengenakan kaus warna hijau pupus dan celana pendek warna hitam. Sepreinya terlihat warna cokelat, sisi kanan sebelah kaki ada sebuah tisu, di sela-sela kaki ada sebuah jajanan wafer bungkus terbuka.

Baca Juga

Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bulusan Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

2. Ada Makanan Minuman hingga Rokok 
Kepala korban ada 2 bantal dan 1 bantal guling. Di TKP itu juga ada makanan dalam plastik, minuman kemasan botol plastik dan satu bungkus rokok sudah terbuka bungkusnya.

3. Teman Kerja Ditelepon Pacar Korban
Rekan korban, Kuncoro (24) mengatakan Elsa adalah tempat kerjanya di Burwow, Jl Mulawarman nomor 3 Tembalang, berjarak 2 km dari kos. Menurutnya, di Burwow itu korban sudah sekira 8 bulan bekerja di bagian manajemen.“Saya ditelepon pacarnya, namanya Alfa disuruh cepat ke sini (TKP kos),” kata saksi Kuncoro.

Baca Juga

Kronologi Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bulusan, Terkunci dari Dalam

4. Pintu Kamar Dibuka dengan Kunci Cadangan
Kuncoro kemudian menuju ke lokasi, terlihat Alfa masih berada di depan pintu kamar kos itu. Terkunci dari dalam. Kemudian pintu kamar kosnya dibuka menggunakan kunci cadangan.
Saat dibuka, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa. Ada secarik kertas perpisahan, yang semula kata saksi Kuncoro tertindih kaki kanannya. “Aku yang narik kertas itu,” katanya.

Baca Juga

Semarang Gempar, Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bulusan

5. Surat Permintaan Maaf ke Teman Kerja
Surat itu tulisan tangan Elsa, dari Elsa untuk seseorang bernama Mas Kun “Kristian Hadi Purnomo”. Salah satu tulisannya berisi permintaan maaf kepada anak-anak di Burwow, juga permintaan maaf kepada seseorang bernama Koh Robert dan Cik Dora. “Dia sempat cerita kalau sudah tidak kuat,” lanjutnya.

6. Isi Surat Wasiat Korban Bikin Nyesek
beberapa isi surat wasiat yang ditulis dalam 6 lembar kertas, ditinggalkan korban di dalam kamar kos.
Untuk mamah ayah dan keluarga besar
From Elsa Anakmu
Hallo,
Maafin eca kak meh, yah. Maaf memilih jalan ini
Maaf untuk segala elsa karena yang kemarin dan ini, eca sayang sama mamah ayah dan semuanya.
..sudah paling tepat. Ada banyak rasa sakit yang gak bisa diceritakan tapi hilang, jangan bersedih untuk..Eca bahagia untuk keputusan ini
Untuk Cik Dora maaf..Maaf uang seratusan hilang
Aku ninggalin tas di tempat, Balik ke sana gak ada entahlah, Entah ketinggalan, pokoknya aku sadar gaada itu.,Mau beli rokok, tulang ikhlas ya..dan maaf
Ga usah cari tau kematian aku ya!, Aku bahagia dengan pilihan ini, Aku minta ga usah dibikin booming, Buat orang yang aku tinggalin, Ya aku capek hidup di dunia

7. Evakuasi Jenazah dan Identifikasi 
Saat proses evakuasi jenazah dan identifikasi TKP dipadati puluhan warga sekitar berkerumun, termasuk para mahasiswa-mahasiswi. Karena lokasi itu banyak rumah kos.

8. Korban Mahasiswi Udinus
Korban kuliah semester XI Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Di TKP juga ditemukan secarik kertas pemberitahuan pembayaran biaya pendidikan.

9. Pemeriksaan Awal Tak Ditemukan Tanda Kekerasan
Kepala Unit Reskrim Polsek Tembalang Iptu Mukhlisin yang mendatangi TKP, mengatakan dari pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dia belum bisa menyimpulkan korban meninggal karena bunuh diri atau sebab lain. “Masih penyelidikan,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni