Aksara Jawa Lengkap dengan Pasangan dan Contoh Penulisannya, Berikut Maknanya

JAKARTA, iNews.id - Aksara Jawa lengkap dengan pasangan dan contoh penulisannya yang harus diketahui. Aksara Jawa adalah aksara yang digunakan sebagai sarana untuk penulisan pada zaman dahulu oleh masyarakat Jawa.
Aksara ini disebut juga dengan Hanacaraka, Carakan, dan Dentawyanjana. Menurut Kemendikbud, Aksara Jawa atau Hanacaraka memuat berbagai makna pembelajaran dari berbagai segi kehidupan maksudnya adalah akar pandangan dan sikap hidup yang telah dilalui dan mengakar di kalangan masyarakat.
Selain itu, Aksara Jawa juga memiliki pasangan untuk menggabungkan dengan huruf dasar aksara sehingga akan membentuk suatu kalimat utuh yang bisa dibaca.
Biasanya pasangan aksara jawa berbentuk khusus atau simbol untuk mematikan atau menghilangkan huruf vokal dari aksara dasar atau carakan.
Aksara Jawa juga memiliki tata cara menulis dan aturannya masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya.
Menurut repository kemendikbud, Aji Saka adalah tokoh yang melakukan penyempurnaan pada aksara jawa. Aji Saka awalnya bernama Abusaka yang tinggal di Mahameru.
Pengembaraan Aji Saka membawa ia hingga ke Tanah Jawa. Ia berhadapan dengan seorang raja yang zalim, yaitu Dewata Cengkar. Saat itu, terjadi pertikaian antara Aji Saka dan raja tersebut.
Lalu, dengan bantuan ikat kepala yang mampu memanjang dan melebar, Aji Saka berhasil mengalahkan raja itu. Setelah kemenangannya, Aji Saka menjadi raja di Medang Kamulan. Setelah penobatannya, ia mengutus Dora untuk mengambil pusaka yang dijaga oleh Sembada.
Saat itu Dora meminta pusakanya kepada Sembada. Namun, Sembada mengingatkan pesan Aji Saka bahwa pusaka tersebut hanya boleh diserahkan kepada Aji Saka sendiri.
Sembada menolak untuk menyerahkan pusaka tersebut kepada Dora, dan mereka terlibat dalam sebuah pertarungan yang sengit dan berakhir dengan keduanya tewas karena keduanya memiliki kesakitan yang sama tingginya. Akibatnya Aji Saka menyesal dan ia menuliskan sebuah Layang atau surat yang berisi Aksara jawa.
Dikutip dari buku Pelestarian dan Modernisasi Aksara Daerah disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, bahawa terdapat arti dari layang Ha-na-ca-ra-ka itu sebagai berikut.
ꦲ ꦤ ꦕ ꦫ ꦏ
Ha - Na - Ca - Ra - Ka
(ada utusan)
ꦢ ꦠ ꦱ ꦮ ꦭ
Da - Ta - Sa - Wa - La
(saling berselisih pendapat)
ꦥ ꦝ ꦗ ꦪ ꦚ
Pa - Dha - Ja - Ya- Nya
(sama-sama sakti)
ꦩ ꦒ ꦧ ꦛ ꦔ
Ma - Ga - Ba - Tha - Nga
(sama-sama menjadi mayat)
Pasangan dari aksara Jawa berjumlah 20 huruf seperti aksara carakan atau aksara jawa dasar yang berfungsi untuk membuat kalimat.
Dari ke 20 pasangan tersebut memiliki simbol, aturan tata letak posisi dan cara penulisan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam merangkai tulisan harus dengan benar, karena apabila salah penempatan pasangan kesalahan membaca dan artinya juga bisa terjadi.
Ketika akan menulis “Nulis Aksara Jawa” menggunakan aksara Jawa, terdapat bunyi /k/ yang harus dimatikan agar menjadi bunyi konsonan. Karena huruf 'sa' (ꦱ) yang mengikutinya perlu diganti dengan pasangan, sehingga menjadi "ꦤꦸꦭꦶꦱꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ".
Namun, huruf 'ka' tidak dimatikan dan 'sa' tidak diberi pasangan, maka akan berbunyi ꦤꦸꦭꦶꦱꦲꦏꦱꦫꦗꦮ atau 'nulisa akasara Jawa'.
Berikut ini adalah beberapa contoh tulisan menggunakan aksara jawa dan pasangannya.
Aku mentas mangan sega pecel
꧋ꦄꦏꦸꦩꦼꦤ꧀ꦠꦱ꧀ꦩꦔꦤ꧀ꦱꦼꦒꦥꦼꦕꦼꦭ꧀꧈
Aku mentas mangan sega pecel.
Artinya: Aku baru selesai makan nasi pecel.
Anton tuku beras rong kilo
꧋ꦄꦤ꧀ꦠꦺꦴꦤ꧀ꦠꦸꦏꦸꦧꦼꦫꦱ꧀ꦫꦺꦴꦁꦏꦶꦭꦺꦴ꧉
Anton tuku beras rong kilo.
Artinya: Anton beli beras dua kilo
Supaya Pinter kudu sregep sinau
꧋ꦱꦸꦥꦪꦥꦶꦤ꧀ꦠꦺꦂꦏꦸꦣꦸꦱꦿꦼꦒꦼꦥ꧀ꦱꦶꦤꦻꦴ꧉
Supaya pinter kudu sregep sinau.
Artinya: Agar pintar harus rajin belajar
Demikian ulasan dari aksara Jawa lengkap dengan pasangan dan contoh penulisannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Editor: Ahmad Antoni