get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Pria Magelang Nekat Masuk Kolong Truk ke Lampung, Alasannya Bikin Pilu

Aktivitas Naik, BPBD Jateng Minta Warga di Lereng Merapi Waspada

Jumat, 22 Februari 2019 - 06:15:00 WIB
Aktivitas Naik, BPBD Jateng Minta Warga di Lereng Merapi Waspada
Spanduk berisi imbauan waspada aktivitas Merapi dipasang BPBD Boyolali di sejumlah tempat strategis. (Foto: iNews.id/Tata Rahmanta)

MAGELANG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah meminta masyarakat di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman erupsi gunung tersebut.

"Selain itu, agar selalu memantau perkembangan Merapi melalui data BPPTKG. Hal ini seiring dengan status waspada atau level II Gunung Merapi," kata Kasi Rehabilitasi BPBD Provinsi Jawa Tengah I Ketut Artana seusai rapat koordinasi penanganan rehabilitasi pascabencana di Jawa Tengah Tahun 2019 di Hotel Atria Kota Magelang, Kamis (21/2/2019).

Dia mengatakan, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan diri. Hal itu penting dilakukan, jika ada peningkatan status dari waspada ke siaga sehingga masyarakat tidak kalang kabut.

"Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan diri, jadi jangan sampai kalau ada peningkatan status dari waspada ke siaga, masyarakat menjadi kalang kabut. Tapi saya yakin, masyarakat yang ada di Merapi, sudah tangguh menghadapi kemungkinan-kemungkinan Merapi erupsi seperti misalnya kejadian 2010, katanya.

Menurut Artana, masyarakat juga harus memantau perkembangan Merapi, melalui data BPPTKG. Setelah itu, katanya, mereka bisa ambil langkah-langkah, kalau memang ada peningkatan status aktivitas vulkanik gunung tersebut.

"Misalnya dari waspada ke siaga, sudah mulai mengambil langkah-langkah, misalnya masyarakat harus tahu, siap-siap, kemas-kemas. dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, peningkatan aktivitas Merapi mulai berdampak terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisata di Bukit Selo, Boyolali. Penurunan jumlah wisatawan mencapai hampir 60 persen lebih. BPBD Boyolali juga telah memasang sejumlah spanduk yang berisi imbauan di tempat-tempat strategis.

Pemandu wisata, Pitut mengaku, sejak aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat kunjungan wisata turun hingga 60 persen, sehingga banyak pemandu wisata beralih pekerjaan. “Para pemilik basecamp atau homestay juga banyak yang tutup,” katanya.

Selain itu, katanya, mulai saat ini masing-masing daerah telah mempersiapkan jalur-jalur evakuasi maupun tempat-tempat pengungsian, baik tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan untuk kawasan rawan bencana (KRB) III di 19 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Srumbung, Dukun, dan Sawangan. "KRB III di 19 desa, hasil 'update' data terakhir kami 53.572 jiwa," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut