get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Pekalongan Ini Bikin Waktu Tempuh Lebih Singkat dan Hemat BBM!

Alasan Pasien Observasi Virus Korona yang Meninggal di Semarang Dibungkus Plastik

Jumat, 28 Februari 2020 - 08:55:00 WIB
Alasan Pasien Observasi Virus Korona yang Meninggal di Semarang Dibungkus Plastik
Ilustrasi

SEMARANG, iNews.id - Seorang pasien dalam pengawasan diduga terinfeksi virus korona jenis baru, Covid-19 meninggal di RSUP dr Kariadi Semarang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, pasien laki-laki berusia 37 tahun itu dinyatakan negatif korona.

Ketua tim PINERE (Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging) RSUP dr Kariadi, Muchlis Achsan Udji Sofro membeberkan alasan proses pemulasaraan jenazah dilakukan sesuai standar penanganan terjangkit corona. Sebab, saat pasien meninggal pada Minggu, 23 Februari hasil laboratorium masih belum keluar.

"Pasien meninggal, hasil (laboratorium) karena virus positif atau negatif kami juga belum menerima," kata dr Muchlis kepada awak media di RSUP dr Kariadi, Kamis (27/2/2020).

Dia mengatakan, penjelasan ini sekaligus menjawab pertanyaan banyak warga tentang alasan jenazah pasien dibungkus plastik. Selain itu, petugas yang mengantar jenazah juga dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai standar operasional prosedur.

"Ini yang belum dipahami oleh masyarakat. Sampai ada yang bingung, mosok membawa jenazahnya harus pakai pakaian lengkap, harus dibungkus plastik. Ada yang bertanya coronavirus negatif kok dibungkus plastik?," katanya.

Dia mengatakan sampai pasien dikuburkan, dokter belum menerima informasi resmi. Penggunaan plastik bertujuan untuk memberikan kewaspadaan yang tinggi.

"Mohon maaf hasil sampai dengan pasien dikuburkan, kami belum mendapatkan (hasil laboratorium) jadi harus memberikan kewaspadaan yang tertinggi," katanya.

Menurutnya, sikap kehati-hatian itu tak hanya untuk melindungi petugas yang melakukan perawatan tetapi sekaligus warga secara umum. Petugslas medis tak ingin ada kesalahan dalam penanganan pasien maupun jenazah yang diduga terpapar korona.

"Masyarakat bisa membayangkan seandainya nanti kami tidak hati-hati, terus hasilnya muncul ternyata positif, tidak sesuai dengan prosedur. Kita harus lebih hati-hati lagi. Jadi mohon setelah hasil ini dinyatakan negatif tetap harus hati-hati, tapi jangan berlebihan," ucapnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut