get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Banjarnegara dari Wonosobo, Rutenya Bikin Adem dan Cepat Sampai!

Asal-usul Nama Banjarnegara, Dijuluki Kota Dawet Ayu

Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:38:00 WIB
Asal-usul Nama Banjarnegara, Dijuluki Kota Dawet Ayu
Asal-usul nama Banjarnegara memiliki sejarah penting atas berdirinya daerah tersebut. (Foto: banjarnegarakab.go.id).

JAKARTA, iNews.id - Asal usul nama Banjarnegara memiliki sejarah penting atas berdirinya daerah tersebut. Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah.

Luas wilayahnya mencapai 1.069,73 km2 terbagi menjadi 20 kecamatan, 12 kelurahan dan 266 desa. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara.

Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Banjarnegara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu zona utara, zona tengah dan zona selatan. Zona utara mencakup Dataran Tinggi Dieng dan Pegunungan Serayu Utara. 

Selain itu juga ada Gunung Rogojembangan dan Gunung Prau. Sedangkan, zona tengah mencakup Depresi Serayu yang subur dan zona selatan mencakup Pegunungan Serayu selatan. Berikut penjelasan Banjarnegara secara lengkap.

Asal Usul Nama Banjarnegara

Hari jadi Banjarnegara sebagai kabupaten dimulai 26 Februari 1571. Tanggal tersebut bertepatan dengan pembagian wilayah Wirasaba menjadi empat oleh Joko Kaiman. 

Saat itu, wilayah Wirasaba dipimpin oleh Adipati Wirasaba VI yang hidup pada masa Kesultanan Pajang. Suatu saat, terjadi kesalahpahaman antara Adipati Wirasaba dengan Sultan Hadiwijaya dari Pajang.

Adanya permasalahan tersebut menyebabkan terbunuhnya Adipati Wirasaba. Setelah itu, Sultan Hadiwijaya yang sadar tindakannya salah lantas memanggil ahli waris Adipati Wirasaba. 

Pada awalnya anak keturunan mendiang Adipati tidak ada yang berani menghadap karena khawatir nantinya dieksekusi. Kemudian, salah seorang menantu adipati yang bernama Raden Joko Kaiman pun memberanikan diri ke Pajang.

Sesampainya di Pajang, Joko Kaiman justru diangkat menjadi penguasa baru di wilayah Wirasaba dengan gelar Adipati Warga Utama II atau Adipati Wirasaba ke-7. 

Pada kesempatan tersebut, Joko Kaiman juga mengusulkan agar wilayah Wirasaba yang luas dibagi menjadi empat. Lalu usul itu diterima. 

Sehingga, Wirasaba pun dibagi menjadi empat bagian, seperti  Banjar Pertambakan dipimpin Kiai NgabeI Wirayuda Merden dipimpin Kiai Ngabehi Wiryakusuma Wirasaba dipimpin Kiai Ngabehi Wargawijaya Kejawar dipimpin Joko Kaiman sendiri Wilayah Banjar Pertambakan itulah yang di kemudian hari dikenal dengan nama Kabupaten Banjarnegara.

Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibu kota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan area  persawahan luas dengan beberapa lereng yang curam. 

Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibu kota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota). 

Sedangkan dijuluki sebagai kota Dawet Ayu karena menjadi minuman khas dari Banjarnegara. Bahkan, ada lagu berjudul "Dawet Ayu Banjarnegara" ini dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol pada 1980-an. 

Grup ini terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Selain versi tersebut, ada pula versi Ahmad Tohari yang mengatakan bahwa berdasarkan cerita tutur secara turun temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20.

Generasi ketiga pedagang tersebut terkenal karena cantik sehingga dawet yang dijual sering disebut orang sebagai dawet ayu. Demikian penjelasan mengenai asal usul nama Banjarnegara.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut