get app
inews
Aa Text
Read Next : Kantor Wali Kota dan Gedung DPRD Pekalongan Kini Tersisa Puing usai Dibakar Massa

Badan Geologi Sebut Kota Pekalongan Bisa Tenggelam pada 2036, Ini Penyebabnya

Rabu, 20 Januari 2021 - 21:44:00 WIB
Badan Geologi Sebut Kota Pekalongan Bisa Tenggelam pada 2036, Ini Penyebabnya
Sebanyak 2.000-an rumah direndam banjir di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng),  Selasa (19/1/2021). (Foto: iNews/BNPB)

BANDUNG, iNews.id - Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan Kota Pekalongan terancam tenggelam pada 2036 akibat terjadinya penurunan muka tanah sebesar 6 cm per tahun.

Penurunan muka tanah ini dikhawatirkan akan semakin parah tanpa ada penanganan tepat dari pemerintah daerah setempat. 

Penelitian Badan Geologi dilakukan selama periode Maret hingga September 2020. Pada periode Maret hingga Juli 2020, Badan Geologi mencatat penurunan ketinggian 1,3 cm. Kemudian Juli hingga Agustus web saat 2,3 cm, dan Agustus ke September sebesar 2,7 cm. Sehingga total penurunan selama periode Maret hingga September sebanyak 6 cm.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini Pekalongan berada pada ketinggian sekitar 100 cm di atas permukaan laut. Bila setiap tahun Pekalongan rata rata mengalami penurunan muka tanah 6 cm, maka diprediksi tahun 2036 Pekalongan akan tenggelam.

"Itu juga tidak merata (penurunan muka tanah). Bisa ada yang lebih cepat dan lebih lambat. Tergantung kondisi geologi tanahnya," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Leluno melalui aplikasi Zoom, Rabu (20/1/2021).

Dia menyebutkan, ada beberapa perbedaan hasil penelitian atas fenomena penurunan muka tanah di Pekalongan. Ada yang menyebut penurunan muka tanah di Pekalongan antara 8 hingga 10 cm per tahun. Namun hal itu tidak menjadi persoalan, yang terpenting adalah antisipasi dan pencegahan.

Menurut dia, penurunan tanah ini merupakan salah satu ancaman bencana yang terjadi dalam waktu yang relatif lama (silent killer), namun berdampak cukup luas yang umumnya terjadi di wilayah-wilayah perkotaan, industri, dan pemukiman padat.

Sebagian besar wilayah yang mengalami dan yang berpotensi mengalami penurunan tanah sebagian besar berada di wilayah-wilayah pesisir.

Menurut Kepala Pusat Air Tanah Geologi Tata Lingkungan Andiani, penurunan muka tanah di Pekalongan bukan karena masifnya penyerapan air. Tetapi karena kondisi tanah lunak di kawasan tersebut dengan ketebalan mencapai 40 meter. Juga bukan disebabkan aktivitas tektonik.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut