Banjir Pekalongan Meluas, Ratusan Pengungsi Kekurangan Makanan
PEKALONGAN, iNews.id - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah semakin meluas dan bertambah parah. Kondisi tersebut memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumahnya tak bisa ditempati akibat terendam banjir.
Banjir yang terjadi di dua kabupaten itu telah merendam ribuan rumah dengan ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga 1 meter. Di Kota Pekalongan, daerah yang terendam banjir parah antara lain Kelurahan Tirto, Pasir Kramat, dan Kraton di Kecamatan Pekalongan Barat. Di Pekalongan Utara, banjir merendam Kelurahan Degayu, Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Bandengan, Padukuhan Kraton. Sementara di Pekalongan Timur, banjir terjadi di Kelurahan Setono dan Kalibaros.
Sedang di Kabupaten Pekalongan, banjir merendam empat desa di Kecamatan Tirto, yakni Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, dan Karang Jompo. Di Kecamatan Wonokerto, ada lima desa yang terdampak banjir, yakni Desa Wonokerto Kulon, Wonokerto, Tratebang, Bebel, dan Jambean.
Ratusan warga mengungsi di Masjid Al Karomah, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat dan musala, serta rumah warga. Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan. Selain harus tidur berdesakkan karena minimnya lokasi pengungsian, mereka juga kekurangan makanan dan obat-obatan.
Kondisi itu terjadi karena jatah makanan yang mereka terima dari BPBD kurang dari kebutuhan. Selain itu, warga juga membutuhkan baju, alat mandi, selimut serta obat-obatan, juga susu dan diapers untuk anak serta bayi.
“Kebutuhan utama ya makanan dan susu untuk bayi, juga obat-obatan untuk mengusir masuk angin. Soalnya di pengungsian ini dingin banget,” kata Atik, salah satu korban banjir yang mengungsi di Masjid Al Karomah, Selasa (16/1/2018) malam.
Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz mengatakan saat ini masih fokus penanganan pengungsi dampak banjir. Dinas Sosial juga sudah membuat dapur umum untuk melayani kebutuhan pengungsi hingga sepekan ke depan. “Dinas Kesehatan juga sudah bergerak untuk memberikan bantuan obat-obatan, sementara untuk proses evakuasi dilakukan BPBD dan relawan,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki