Bau Busuk dari Pabrik, Siswa SD di Sukoharjo Belajar Pakai Masker
SUKOHARJO, iNews.id – Bau busuk yang diduga berasal dari limbah pabrik di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), mengganggu aktivitas belajar mengajar di sejumlah SD. Akibat tak tahan dengan bau tersebut, para guru dan siswa di wilayah ini terpaksa setiap hari mengenakan masker saat beraktivitas.
Salah satunya di Madrasah Ibtida’iyah Desa Kedung Winong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Karena sudah tidak tahan setiap hari mencium bau busuk mirip septictank itu, para siswa menggelar aksi keprihatinan di depan sekolah, Senin pagi (22/1/2018). Seorang siswi membacakan puisi berjudul Rindu Udara Bersih setelah aksi. Puisi tersebut menyuarakan kesedihan mereka karena setiap hari harus menghirup bau busuk yang diduga berasal dari limbah pabrik serat rayon perusahaan di kawasan itu, PT Rayon Utama Makmur (RUM).
Lokasi Madrasah Ibtida’iyah berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari kompleks PT RUM. Namun, menurut para siswa dan guru, bau busuk sangat menyengat dan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Baunya bukan saja saat berada di luar ruangan, tetapi juga saat jam pelajaran. Para guru dan siswa terpaksa memakai masker saat beraktivitas.
Mereka berharap ada upaya dari pemerintah setempat untuk mengembalikan udara bersih di lingkungan sekolah. Mereka khawatir bau busuk tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan siswa dan mengganggu konsentrasi belajar.
“Baunya seperti busuk, mengganggu kami belajar karena setiap hari. Ada teman yang sampai sakit sesak napas karena baunya,” kata Syaiful, siswa Madrasah Ibtida’iyah Kedung Winong.
Siswi lainnya, Yessy, juga mengatakan, sangat terganggu dengan aroma busuk itu. Mereka ingin kembali menghirup udara segar dan belajar dengan nyaman. “Kami berharap bisa menghirup udara segar lagi saat belajar, bukan bau busuk,” kata Yessi.
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyyah Kedung Winong Ahmad Sarijo mengatakan, aroma busuk itu membuat guru dan siswa tidak nyaman saat proses belajar mengajar. Apalagi, aromanya muncul tiba-tiba, terkadang pagi dan menjelang siang. “Baunya muncul tidak kenal jam. Kalau lagi mendung, baunya bisa lebih parah. Kadang aromanya seperti septic tank,” kata Ahmad Sarijo.
Sebelumnya, polusi udara bau busuk ini juga diprotes ribuan warga Sukoharjo. Dampaknya membuat sejumlah warga, terutama anak-anak mengalami pusing, mual, dan sesak napas. Bahkan, sejumlah warga terpaksa harus mengungsi. Bau busuk limbah pabrik serat rayon itu menyebar di kawasan Kecamatan Nguter dan sekitarnya dengan radius lebih dari 10 km.
Editor: Maria Christina