Bawa 4,4 Kilogram Obat Petasan, Warga Magelang Ditangkap Polisi
MAGELANG, iNews.id – Seorang warga Borobudur, Kabupaten Magelang berinisial BF (19) dibekuk petugas Sat Samapta Polresta Magelang di daerah Meteseh, Sidoagung, Tempuran. BF tidak bisa berkutik karena kedapatan membawa obat petasan seberat 4,4 kilogram.
Kini BF beserta barang bukti diamankan di Mapolresta Magelang untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Polisi juga mengembangkan kasus ini dan menggencarkan operasi untuk memberantas jual beli bubuk mesiu.
Kasat Samapta Polresta Magelang AKP Soedjarwanto mengatakan, setelah kejadian ledakan mercon di Kaliangkrik beberapa waktu lalu, Polresta Magelang menggencarkan operasi untuk memberantas jual beli bubuk mesiu tersebut. Dalam operasi yang dilaksanakan pada Rabu (29/3) sore, personel Sat Samapta Polresta Magelang melihat seorang pemuda yang gerak-geriknya mencurigakan.
"Kami langsung memeriksa pemuda tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan pada sepeda motor yang dikendarainya, ditemukan obat petasan seberat 4,4 kilogram. Pemuda itu langsung kami bawa ke Mapolresta untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan, jajaran Polresta Magelang terus melakukan berbagai cara untuk menangkap para pelaku jual beli bubuk mesiu. Selain menggencarkan operasi penyakit masyarakat, juga melakukan patroli cyber.
"Operasi cyber dilakukan karena sekarang transaksi obat petasan juga dilakukan secara online. Dan operasi yang dilaksanakan jajaran Polresta Magelang membuahkan hasil," katanya.
Menurutnya, kegiatan operasi penyakit masyarakat yang dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Operasi ini untuk memberantas penyakit masyarakat seperti penjualan minuman keras, petasan, perjudian, prostitusi hingga premanisme dan kejahatan.
"Saya bangga atas keberhasilan Satuan Samapta dengan pengungkapan jual beli obat petasan yang berbahaya ini dari media sosial. Kami berharap operasi ini menciptakan situasi kamtibmas yang aman, damai dan kondusif sehingga masyarakat khususnya umat muslim dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang serta damai," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni