get app
inews
Aa Text
Read Next : Duka Keluarga Labib Mahasiswa UIN Walisongo Korban Banjir Bandang: Baru Kemarin Pamit KKN

Bazar Ramadan di Kota Pekalongan Diserbu Ratusan Warga

Senin, 18 April 2022 - 14:51:00 WIB
Bazar Ramadan di Kota Pekalongan Diserbu Ratusan Warga
Warga Kota Pekalongan saat antre membeli kebutuhan pokok di bazar Ramadan. Foto: iNews/Suryono Sukarno.

PEKALONGAN, iNews.id Pasar murah sembako yang digelar di Kota Pekalongan diserbu ratusan warga. Mereka rela antre berjam-jam demi membeli sejumlah kebutuhan pokok yang lebih murah dibanding harga di pasaran.

Bazar Ramadan yang menjual sembako di bawah harga pasar, digelar beberapa super market bekerja sama dengan Pemkot Pekalongan. Bazar sebagai bentuk kepedulian pengusaha super market untuk menolong masyarakat karena harga sembako semakin naik. 

Ratusan warga, mulai ibu-ibu hingga bapak-bapak rela antre berjam-jam sejak pagi hingga siang. Mereka langsung menyerbu stand sembako yang disediakan dengan harga cukup murah.  

Seperti minyak goreng kemasan dijual Rp24.150, sementara harga pasaran berkisar Rp25.000. Sedangkan telur dijual Rp21.500 per kilogram, atau lebih murah dari harga pasar sebesar Rp23.000 per kilogram.   

Sementara, gula pasir hanya selisih Rp500. Sebab di pasaran Rp14.000 per kilogram, Sedang di bazar Ramadan dijual Rp13.500 per kilogram. 

Selain itu juga disediakan mie instan Rp11.300 per paket, kue Rp7.100 dan sirup Rp9.900. Pembelian dibatasi untuk gula 5 kilogram, telur 2 kilogram, minyak 2 kilogram. Hal ini agar bisa merata dan tidak terjadi aksi borong. 

“Senang ada bazar Ramadan yang menyediakan sembako di bawah harga pasar. Kami harap pemerintah sering melakukan pasar murah dan operasi pasar, terutama minyak goreng, gula dan beras,” kata Rima, salah satu warga, Senin (18/4/2022). 

Bazar Ramadan diselenggarakan di empat kecamatan di Kota Pekalongan, yaitu Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, Pekalongan Selatan dan Pekalongan. 

Wakil Wali Kota Pekalongan, Solahuddin mengatakan, bazar Ramadan menggandeng super market tanpa subsidi. Pengusaha mengurangi keuntungan sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000 per item yang dijual. 

“Selain itu, pemerintah juga menggelar operasi pasar yang diselenggarakan di waktu berbeda dan sasaran juga berbeda,” ucapnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut