get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Sistem Buka Tutup, Ada Perbaikan Jalur Rel

Begini Perjuangan Anak Tukang Las Dapat Beasiswa, Sempat Kesulitan Tes Membuat Aplikasi

Rabu, 28 Juli 2021 - 18:57:00 WIB
Begini Perjuangan Anak Tukang Las Dapat Beasiswa, Sempat Kesulitan Tes Membuat Aplikasi
Foto Zetta Septian Nugroho Adhi bersama keluarga. (foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id – Zetta Septian Nugroho Adhi, remaja asal Kota Semarang yang jago IT butuh perjuangan keras untuk mendapatkan beasiswa. Meski sudah berpenghasilan dan mampu membantu dagangan orang tua, biaya kuliah bukanlah angka yang sedikit. 

Zetta, begitu ia akrab disapa, mengatakan pada waktu sampai akhir kelas 3 SMK, sudah merasa tak punya harapan untuk berkuliah. Karena tabungannya yang dirasa belum cukup jika harus membiayai kuliah sendiri.

“Kuliah itu kan harus merantau, harus bayar kuliah, tidak sedikit. Bayangan saya, lulus ya cari kerja dulu,” kata Zetta merefleksikan kegalauan tidak bisa kuliah seperti teman-temannya, Rabu (28/7/2021).

Rasa pesimis itu seakan sirna ketika suatu saat menemukan informasi tentang beasiswa Semesta. Informasi ini pun dia temukan secara tak sengaja, ketika rebahan dan tidak melakukan aktivitas apa pun, informasi beasiswa Semesta dia temukan melalui media sosial Instagram.

Langsung saja Zetta mendaftar beasiswa ini. Segala berkas dilengkapi dengan segera dalam satu hari saja. Inilah semangat Zetta untuk meraih cita citanya. 

“Saya memang tak sengaja menemukan info beasiswa Semesta ini. Awalnya saya hanya menemukannya lewat Instagram. Yah meski pun saya sempat pesimis karena takut nggak bisa mendaftar,” kata Zetta.

“Tapi ternyata kesempatan masih berpihak kepada saya. Yah, meskipun sangat mepet, saya pagi isi data, sore terima Surat Keterangan Lulus dari sekolah, hari itu juga deadline pendaftaran,” ujarnya.

Saat proses seleksi tersebut, dirinya sempat tak percaya diri. Dia mengalami kesulitan saat tahap tes Hackathon (perlombaan membuat aplikasi dalam waktu singkat - seperti Marathon tapi untuk pemrograman). 

Aplikasi yang biasa dibuat dalam kurun waktu satu bulan, harus diringkas dalam hitungan jam. Zetta saat itu mencoba membuat aplikasi sistem pendaftaran vaksin  berbasis website. Hasilnya pun menjanjikan, aplikasi sudah dapat beroperasi secara sederhana. 

"Jadi dalam Hackaton, saya membuat aplikasi bernama COVGONE. Singkatan dari Covid Gonr (Covid menghilanglah). Dengan aplikasi ini harapannya orang bisa daftar vaksin secara lebih mudah, fasilitas kesehatan menerima pendaftar juga lebih mudah, dan ada info tentang rumah sakit rujukan Covid yang API (informasinya) selalu terupdate dan terhubung database Kemenkes," kenang Zetta. 

Kerja keras dan komitmennya untuk mencoba membantu penanganan Pandemi di Indonesia itu, membuahkan hasil. Zetta berhasil mendapatkan kesempatan beasiswa Semesta 2021.

“Biasanya saya mengerjakan pembuatan aplikasi seperti ini selama sebulan dan bisa lebih. Nah, saat kompetisi ini saya hanya melakukannya selama satu hari saja,” katanya. 

Karena persiapan yang serba mendadak tersebut, Zetta mulanya belum sempat menyampaikan kepada orang tuanya tentang rencana berkuliah dan mencari beasiswa. Joni mengaku terkejut ketika Zetta langsung saja minta izin kepada kedua orang tuanya untuk berkuliah, karena telah mendapat beasiswa sekaligus gaji untuk biaya hidup di perantauan. 

“Zetta tidak bilang waktu daftar beasiswa, baru bilang (kepada orang tua) waktu juara. Karena tidak ingin saya kepikiran tentang kuliah dan biayanya. Jadi, kesempatan itu hanya ada satu kali, saya mendukung penuh anak saya untuk bisa berkuliah. Yang penting bisa menjaga diri dan hati-hati dalam berproses, karena Surabaya itu jauh.” Kata Joni sang ayah sembari bersyukur.

Atas doa dari sang ayah tersebut, Zetta berjanji akan memanfaatkan kesempatan Beasiswa Semesta dengan sebaik-baiknya. Kuliah diharapkan bisa membuka jalannya dalam meraih masa depan yang cerah, dan juga mewujudkan cita-cita masa kecilnya. "Belajar IT supaya bisa bikin game," ujarnya.

CEO Sevima Sugianto Halim MMT mengatakan Zetta adalah satu dari lima anak yang memperoleh anugerah beasiswa SEMESTA. Seluruh anak tersebut akan diberikan kesemptan berkuliah di Surabaya dengan biaya pendidikan untuk Zetta dan masing-masing peserta, senilai 55 juta rupiah. 

Selain berkuliah, mereka juga akan memperoleh kontrak kerja di bidang IT dan gaji bulanan. Dengan harapan para peraih Beasiswa Semesta, akan lulus kuliah dengan skillset yang lengkap baik secara teori maupun praktek di industri IT. 

“Beasiswa SEMESTA ini sudah kali ketiga digelar oleh Sevima. Diluncurkan kembali pada Mei 2021 lalu bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Gubernur Jawa Timur,” kata Halim.

“Beasiswa ini menjadi cara Sevima untuk membuka jalan bagi talenta-talenta terbaik Indonesia untuk meraih masa depan yang cerah di bidang IT, dengan total hadiah berupa uang tunai dan biaya pendidikan senilai tiga ratus juta rupiah,” katanya.

Senada, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan,sudah saatnya bagi Semarang dan Indonesia untuk tidak hanya menjadi penonton saja dalam perkembangan teknologi komputer. 

Dengan semakin bertumbuhnya industri teknologi informasi ke depan, alih - alih sebagai user semata, talenta-talenta hebat dari Indonesia harus terlibat dan memenangkan kompetisi di industri IT.

“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri, terlebih Indonesia adalah market pelaku industri teknologi informasi, adalah sebuah keniscayaan. Kita harus terlibat,” kata Hendi. 

“Untuk itu, saya ucapkan selamat kepada Mas Zetta dari SMKN 8 Semarang bersama para pemenang lainnya, terus semangat mengejar mimpi - mimpi, menyukseskan bertumbuhnya industri teknologi di Semarang dan Indonesia,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut