Berusia 5 Abad, Masjid Jami Sunan Abinawa Kendal Masih Berdiri Kokoh

KENDAL, iNews.id - Masjid Jami Sunan Abinawa yang dibangun Pangeran Benowo di Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal sudah berusia lima ratus tahun atau lima abad.
Namun, bangunan masjid itu hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid yang didirikan Pangeran Benowo atau Sunan Abinowo saat menyebarkan agama Islam di Kendal itu hingga kini terus dikunjungi peziarah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Di dalam masjid juga terdapat gentong peninggalan Sunan Abinawa yang airnya tidak pernah surut meski musim kemarau. Sementara di bagian belakang masjid, terdapat makam Sunan Abinawa yang ramai diziarahi tiap malam Jumat Kliwon.
Juru kunci makam Sunan Abinawa, Sodikin mengatakan, Masjid Sunan Abinawa itu berdiri di atas lahan seluas 400 meter persegi. Seiring perkembangan zaman, bangunan masjid telah direhabilitasi sebanyak tiga kali tanpa mengubah bentuk aslinya.
Atap yang terbuat dari sirap kayu masih melekat di mustaka atau kepala masjid. Sementara itu mimbar masjid yang digunakan untuk khotbah salat jumat, juga masih kokoh berdiri.
“Tiang penyangga masjid konon terbuat dari kayu jati. Informasinya, kayu itu sama dengan kayu jati yang digunakan Sunan Kalijaga saat membangun Masjid Agung Demak,” kata Sodikin, Minggu (3/5/2020).
Saat ini, serambi masjid telah dibangun dengan biaya swadaya masyarakat dan hasil kotak amal para peziarah, sehingga bangunan tampak megah. Namun masjid induknya masih berdiri di depan serambi dengan ciri khas kayu jati berusia ratusan tahun.
Peninggalan yang lain adalah gentong setinggi 1,5 meter dengan diameter 80 centimeter yang diberi nama Nyai Kong.
Gentong tersebut masih tertanam di sebelah kiri masjid dan air didalam gentong tersebut tidak pernah surut meski musim kemarau melanda. Warga dan peziarah menganggap air dalam gentong maupun sumur bisa ini menyembuhkan segala macam penyakit.
Editor: Kastolani Marzuki