get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Wisata di Dekat Candi Borobudur, Nomor 2 Pernah Jadi Lokasi Shooting Film!

Bhikkhu Sri Pannyavaro: Pembatasan Pengunjung Borobudur Penting, tapi Jangan yang Punya Uang saja Boleh Naik

Selasa, 07 Juni 2022 - 18:12:00 WIB
Bhikkhu Sri Pannyavaro: Pembatasan Pengunjung Borobudur Penting, tapi Jangan yang Punya Uang saja Boleh Naik
Rencana kenaikan harga tiket ke Candi Borobudur mendapat respons dari tokoh Buddha. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Tokoh Buddha di Indonesia turut merespons rencana kenaikan tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp750.000. Tarif itu dinilai akan memberatkan rakyat kecil, khususnya umat Buddha yang beribadah karena harus membayar biaya sangat mahal. 

Menurut Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera, rencana pemberlakuan kuota sebanyak 1.200 orang per hari yang boleh naik ke atas Candi Borobudur memang sangat perlu untuk penyelamatan candi. Namun, rencana itu selayaknya tanpa harus membuat orang miskin harus membayar sangat mahal.

"Selayaknya tanpa harus membayar sangat-sangat mahal bagi orang miskin," kata Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera dalam akun media sosial Medkom Sańgha Theravāda Indonesia, dikutip Selasa (7/6/2022).

Kepala Vihara Mendut, Magelang, Jawa Tengah ini menilai, jika aturan itu diterapkan, rakyat kecil, khususnya umat Buddha di perdesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah akan kesulitan. Mereka tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan puja atau pradaksina karena biaya yang harus dibayar sangat mahal.

"Rakyat kecil (umat Buddha pedesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah) sampai meninggal dunia pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan ‘puja’ atau ‘pradaksina’ karena harus membayar biaya yang sangat mahal bagi mereka: Rp 750.000.- per orang," katanya.

Dia menilai umat Buddha juga tidak keberatan naik di hari berikutnya atau hari yang lain, jika pada hari itu kuota pengunjung sudah penuh. Apalagi, pendaftaran juga bisa dilakukan secara online.

"Dimohon saja naik pada hari berikutnya atau hari yang lain. Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya sudah! Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui on line," katanya.

Kepala Sangha Theravada Indonesia ini kembali mengingatkan, jangan sampai nantinya yang boleh naik ke atas Candi Borobudur hanya orang yang punya uang atau harus menjadi biksu dulu.

"Tetapi, jangan hanya yang punya uang saja yg boleh naik, atau dengan jalan lain harus menjadi bhiksu dulu, atau kembali menjadi murid sekolah. Tentu hal ini sangat tidak mungkin," katanya.

Dia juga mengajak umat Buddha bersabar menanti antrean untuk bisa naik ke atas Candi Borobudur. Dia mencontohkan, umat Islam juga selama ini harus sabar menanti antrean naik haji ke Tanah Suci.

"Biarlah umat Buddha sabar menanti antrean bisa naik ke atas candi kita sendiri. Seperti halnya saudara-saudara Muslim yang juga sabar menanti antrean naik haji sampai beberapa tahun," katanya.

Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera yang juga Kepala Vihara Dhamma Sundara, Solo, Jawa Tengah ini berharap pernyataannya dan usulannya bisa menjadi pertimbangan pemerintah terkait rencana kenaikan harga tiket ke atas Candi Borobudur.  

"Semoga usulan ini berkenan untuk diperhatikan oleh para pihak yang berwenang membuat keputusan-keputusan perihal regulasi Candi Borobudur," katanya.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut