get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Wisata di Pemalang Paling Instagramable 2025

Biografi Raden Saleh, Pelopor Seni Lukis Modern yang Dijuluki Raja Pelukis

Jumat, 28 Oktober 2022 - 20:18:00 WIB
Biografi Raden Saleh, Pelopor Seni Lukis Modern yang Dijuluki Raja Pelukis
lukisan diri Raden Saleh (foto: repro/ist).

JAKARTA, iNews.id - Biografi Raden Saleh banyak dicari oleh masyarakat dunia. Pasalnya, Raden Saleh adalah pelopor seni lukis modern Hindia Belanda (Indonesia). 

Selama masa hidupnya, karya lukisan Raden Saleh merupakan perpaduan romantisisme yang saat itu popular di Eropa. Raden Saleh Syarif Bustaman lahir di Terbaya, Kota Semarang, Jawa Tengah

Ada beberapa sumber yang menyatakan tahun kelahiran beliau sekitar antara tahun 1807, 1811, dan 1814. Ayahnya bernama Sayyid Husein bin Alwi bin Awal, sedangkan ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen..

Raden Saleh menonjolkan kegemarannya dalam menggambar saat bersekolah di Volks-School. Karena mempunyai sifat ramah dan mudah bergaul, membuat beliau mudah untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan orang Belanda serta lembaga-lembaga Elite Hindia Belanda.

Masa Kecil

Lingkungan pertemanannya pun dikelilingi oleh putra-putri perwira dan pedagang Belanda. Saat masih kecil, Raden Saleh bertemu dengan seorang pelukis keturunan Belgia bernama Antoine Auguste Joseph Payen. Payen didatangkan dari Belanda untuk melakukan perjalanan dan membuat lukisan pemandangan pulau Jawa.

Payen adalah seorang mantan Profesor Akademi Seni Rupa di Doornik, Belanda. Ia tertarik pada Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan kepadanya. Ia mengajarkan berbagai teknik lukis Barat, misalnya teknik melukis dengan cat minyak. 

Pada tahun 1829, Raden Saleh melakukan perjalanan ke Belanda dengan kapal Pieter en Karel untuk menemani pejabat keuangan Hindia Belanda. Di sana, Raden belajar melukis potret dan panorama di bawah bimbingan Cornelis Kruseman dan Andreas Schelfout. 

Keberangkatan Raden Saleh bukan hanya untuk studi seni lukis, tetapi juga untuk misi lain. Bahwa, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang adat istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu. 

Ketika di Belanda, Raden tinggal di Den Haag bersama keluarga Jean Chretien Baud (mantan gubernur Hindia Belanda). Baud membesarkan Raden Saleh dan memperkenalkan orang-orang yang berpengaruh termasuk para seniman. Selain itu, beliau mendapat uang saku dan pendidikannya pun dibiayai oleh pemerintah Belanda.

Ketika itu, Raden Saleh lebih sering melukis pemandangan alam, laut, dan potret tokoh berpengaruh, salah satunya Baud. Karena Raden Saleh tidak bisa mengikuti gayanya, maka Raden menemukan genre yang cocok dengan dia. 

Raja Willem III menganugerahkan sebagai “Raja Pelukis”. Kemudian, Raden Saleh terpilih untuk menunjukkan hasil karyanya di Amsterdam dan Den Haag. Raden juga bertemu dengan pelatih singa Prancis Henri Martin. 

Pertemuan tersebut menjadi awal, bahwa Raden melukis  orientalis. Lukisan yang dibuat pada 1838 ini berjudul Wounded Lion, terkenal sampai ke Eropa Barat seperti Prancis dan Jerman. Namun, memamerkan lukisan di Rijksmuseum, Amsterdam.

Pindah ke Jerman dan Paris

Raden Saleh pindah ke Jerman dan tinggal di sana selama lima tahun dan di dua kota, yaitu Dresden dan Coburg. Tiba di Dresden pada tahun 1839, gerakan seni romantisisme dan orientalis sedang berada pada puncaknya.

Kemudian, pada tahun 1841, salah satu karya Raden Saleh yang berjudul Lion Hunt dan Perburuan Singa sangat menarik perhatian. Sehingga, banyak kolektor yang pesan lukisan kepadanya. Setelah itu, Raden Saleh pun memutuskan untuk pindah ke Paris, Prancis. Di sana, beliau meningkatkan gaya lukisan orientalisnya.

Saat tiba di Paris, Raden Saleh mempunyai mentor baru yaitu Horace Vernet. Pada tahun 1847 di Salon Carre, Raden Saleh memamerkan hasil karyanya yang berjudul Deer Hunt on the Island of Java atau Perburuan Rusa di Pulau Jawa.  

Selain itu, Raden memberikan karyanya kepada Raja Willem III di Belanda yang berjudul Forest Fire atau Kebakaran Hutan. Sehingga, pada tahun 1848 ia dianugerahi gelar Schilder des Konings atau Raja Pelukis.

Kembali ke Hindia Belanda dan Kematiannya

Setelah sukses dan hidup di Eropa selama 20 tahun, Raden Saleh kembali ke Jakarta pada tahun 1851. Kemudian, Raden Saleh bekerja sebagai konservator koleksi seni pemerintah kolonial dan sebagai pelukis Istana untuk Gubernur Jenderal. 

Saat kariernya melejit, Raden Saleh menghadapi kenyataan pahit dari pernikahan pertamanya yang berakhir dengan perceraian. Kemudian, beliau menikah dengan seorang gadis bangsawan keturunan Keraton Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudiredjo. Beliau tinggal di Jakarta, kawasan Cikini, ia menyerahkan sebagian halaman rumahnya pada pengurus kebun binatang.

Kebun binatang itu sekarang menjadi Taman Ismail Marzuki dan rumahnya digunakan sebagai Rumah Sakit Cikini di Jakarta. Kemudian, Raden mengajak istrinya jalan-jalan ke Eropa dan mengunjungi beberapa negara seperti Belanda, Prancis, Jerman, dan Italia. Ketika berada di Paris, istrinya jatuh sakit dan belum diketahui penyebabnya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pulang ke Bogor. 

Pada Jumat pagi tanggal 23 April 1880,  Raden Saleh meninggal dunia. Ada yang mengatakan bahwa dia diracuni oleh salah satu pelayannya. Tetapi, setelah diperiksa dokter, penyebabnya karena trombosis atau pembekuan darah. Kemudian, Raden Saleh dimakamkan di TPU Bondongan, Bogor Jawa Barat. Setelah kematiannya, 3 bulan kemudian istrinya Raden Saleh yaitu Raden Ayu Danudiredjo meninggal dunia pada 31 Juli 1880. 

Pada tahun 1883, lukisan-lukisan Raden Saleh dipamerkan di Amsterdam, diantaranya berjudul Hutan Terbakar, Berburu Kerbau di Jawa, dan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati tiga tahun kepergian Raden Saleh.

Itulah biografi Raden Saleh yang menjadi seorang pelukis sukses hingga dijuluki sebagai Raja Pelukis.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut