Bupati Asip Kholbihi Promosikan Sarung dan Batik ke Ulama Sufi

PEKALONGAN, iNews.id – Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengaku sangat bangga daerahnya dipilih jadi lokasi Konferensi Ulama Sufi Internasional atau World Sufi Forum.

Dia menjelaskan kegiatan-kegiatan yang mengiringi jalannya Multaqo Sufi Internasional antara lain pembukaan, sidang pleno Komis A dan B yang diselenggarakan di Hotel Horison dan Santika Kota Pekalongan, kemudian untuk Komisi C dan D akan diselenggarakan di sekitar acara pembukaan di Kajen.

Baca Juga

Buka World Sufi Forum, Menhan: Tarekat Akar Tumbuhnya Nasionalisme

“Di samping itu dalam kegiatan ini akan ada pembentukan organisasi Sufi Internasional, Kirab Merah Putih yang diikuti 2500 peserta. Kemudian ada juga pameran dari Kementerian Agama RI dan pameran produk UMKM Kabupaten Pekalongan,” kata Asip, Senin (8/4/2019).

Orang nomor satu di Kota Santri itu pun mempromosikan potensi yang dimiliki Kabupaten Pekalongan. “Potensi Kabupaten Pekalongan salah satunya adalah sarung. Silakan para tamu undangan yang datang dari seluruh dunia berbelanjalah sarung di Kabupaten Pekalongan, insyaallah akan tambah barokah. Ada juga batik. Kami memproduksi batik hampir 70 persen produksi nasional yang diproduksi di Kabupaten Pekalongan,” kata Bupati Asip.

Bupati juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran Menhan dan seluruh pejabat yang hadir, para tamu undangan baik dari luar maupun dalam negeri.

“Mudah-mudahan kehadiran bapak-ibu menambah keberkahan bagi Kabupaten Pekalongan, bagi Provinsi Jawa Tengah dan khususnya bagi Bangsa Indonesia,” tandasnya.

Pertemuan sufi dunia ini diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri atas mursyid, muqaddam, badal, khalifah tarekat-tarekat mu'tabarah dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, hadir pula 87 ulama dari 36 negara.

Pembukaan Konferensi Ulama Sufi Internasional dihadiri antara lain Kasum TNI Letjen Supriyanto, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Sayid Abdullah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono, para Bupati dan Walikota, para pengurus NU, para Dirjen dari Kementerian Agama dan Kementerian Pertahanan, para Mursyid, para Masyayih lainnya.

Editor: Kastolani Marzuki