Bupati Brebes: Banjir Bandang Bumiayu akibat Penggundulan Hutan di Lereng Gunung Slamet

BREBES, iNews.id - Penyebab terjadinya banjir bandang di sejumlah desa di Kabupaten Brebes, antara lain karena penggundulan hutan di wilayah pegunungan lereng Gunung Slamet. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Brebes saat meninjau lokasi banjir.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes akan segera mengusulkan ke pemerintah pusat agar kawasan hutan gundul bisa dijadikan hutan lindung.

Baca Juga

Banjir Bandang Rusak Jembatan di Ruas Jalan Nasional Bumiayu-Purwokerto

Bupati Idza Priyanti yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Brebes, Nushsy, mendatangi lokasi terjadinya banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (26/2/2022) petang. 

Bupati dan rombongan juga menemui warga terdampak yang tinggal di pengungsian. Idza Priyanti menyebut perbaikan infrastruktur seperti jembatan maupun lainnya, akan sia-sia jika persoalan gundulnya hutan di kaki Gunung Slamet tidak segera diselesaikan.

Baca Juga

Banjir Bandang Terjang Bumiayu Brebes, BNPB: 297 Warga Mengungsi

"Secepatnya kita akan mengusulkan ke pemerintah pusat, agar di atas dijadikan kawasan hutan lindung," kata idza Priyanti dikutip dari TegaliNews.id.

Baca Juga

Banjir Bandang di Bumiayu Brebes Rusak Puluhan Rumah

Bupati berjanji, warga yang tempat tinggalnya hanyut terbawa arus sungai, akan direlokasi ke tempat lain yang lebih aman dari bahaya banjir dan juga tanah longsor.

"Rumah-rumah warga yang hanyut terbawa arus sungai akan kita relokasi ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara mereka tinggal di rumah kerabat yang lebih aman," katanya.

Baca Juga

Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Bumiayu Brebes Kebanjiran

Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, akibat meluapnya dua sungai yaitu Sungai Keruh dan Sungai Erang. 

Akibat banjir bandang yang terjadi Sabtu petang kemarin, mengakibatkan puluhan rumah warga rusak, dan tujuh di antaranya roboh dan hanyut terbawa arus sungai. 

Tak hanya itu banjir bandang juga merusak pemakaman umum di Desa Penggarutan, Kecamatan Bumiayu. Material sisa banjir seperti pasir dan batu menutupi pemakaman. 

"Bahkan ada satu makam warga terbawa arus sungai yang jenazahnya ditemukan tak jauh dari pemakaman," ujar Kepala Desa Penggarutan, Wa'ad. 
 

Editor: Ahmad Antoni