Calon Haji Sukoharjo Diimbau Terapkan Prokes di Tanah Suci

SUKOHARJO, iNews.id - Jemaah calon haji dari Kabupaten Sukoharjo dimbau tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 selama di Tanah Suci. Sebab mereka akan bersama dengan banyak orang dari seluruh dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan sebanyak 919 jemaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo siap diberangkatkan.
Bagi yang memiliki kondisi khusus penyakit, seperti hipertensi dan jantung diminta membawa obat-obatan secara mandiri.
Meskipun secara umum tim kesehatan mendapingi para calon haji saat melaksanakan prosesi ibadah, untuk kondisi penyakit tertentu hanya bisa diatasi oleh orang bersangkutan. Hal ini juga berlaku bagi jemaah yang memiliki kecenderungan sensitif dengan obat-obatan tertentu.
"Sebab hanya masing-masing penderita yang paham dengan kondisi kesehatannya. Tim kesehatan hanya memberikan penanganan secara umum," kata Tuti, Kamis (8/6/2023).
Selain obat-obatan, penting lainnya yang perlu dijalankan jemaah adalah menjaga asupan makanan dan minuman dengan seimbang. ketahanan tubuh penting guna menyiasati kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci.
Sebab, selama ini ada kecenderungan jamaah calon haji asal Indonesia berhemat saat mendapatkan jatah makan. Seringnya, sebagian makanan akan disimpan untuk persediaan.
Padahal, porsi jatah makan ini telah memperhitungkan kebutuhan asupan gizi. Terlebih jatah makan ini diberikan mengikuti jadwal.
Pihaknya berpesan, jamaah menjaga pola makan dan memenuhi kebutuhan minum guna menghindari dehidrasi dengan kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci.
Selain itu, alas kaki dan pelindung kepala wajib digunakan para calon haji. Suhu udara bisa sangat panas saat siang hari dan berubah dingin sekali saat malam.
"Ibadah haji ini ibadah fisik ya, jadi kondisi kesehatan memang harus diutamakan. Jatah makan jangan di eman-eman. Minum yang banyak agar tidak dehidrasi," katanya.
Jemaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo diberangkatkan dalam kelompok terbang (kloter) 66 bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Boyolali. Kloter 67 seluruhnya jemaah dari Sukoharjo dan kloter 68 gabung dengan jemaah asal Kabupaten Cilacap.
Para jemaah telah menggelar pamitan haji dengan pemerintah daerah sekaligus penyematan jaket berwarna merah pada rombongan agar mudah dikenali.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, pemerintah daerah memberi jaket sebagai ciri khas rombongan jemaah calon haji asal Sukoharjo.
Tujuannya untuk mempermudah pengawasan oleh pendamping dan tidak terpisah dari rombongan. Para jemaah juga dibekali dengan paket lauk berupa sambal pecel, serundeng, madu dan sambal kentang.
"Pesan saya, sesampainya di sana sesama jemaah dari Sukoharjo harus saling bantu," kata Etik.
Editor: Ary Wahyu Wibowo