Cegah Radikalisme, Ini Strategi Ganjar Pranowo dan Sudirman Said
SEMARANG, iNews.id – Debat terbuka Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) yang disiarkan langsung iNews TV, Jumat malam (20/4/2018), juga mempertanyakan strategi kedua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng) untuk mencegah radikalisme. Pasangan calon nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan pasangan nomor urut 2, Sudirman Said-Ida Fauziyah, punya cara masing-masing untuk mencegahnya.
Menurut Ganjar Pranowo, radikalisme bisa dicegah dengan melakukan pendekatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), guyub, atau rembukan untuk menyelesaikan persoalan. “Libatkan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan forum umat agama, ajak berkumpul untuk cegah radikalisme. Mereka kami ajak bicara langsung dan kita ajak dialog,” papar Ganjar.
Ganjar menambahkan, pendidikan karakter sangat penting untuk mencegah radikalisme. Selain itu, melibatkan perguruan tinggi dalam pengambilan keputusan dan mengajak budayawan terlibat. “Itu cara membangun, menambah literasi sehingga mereka mengerti Jateng itu benteng Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.
Cawagub Gus Yasin menambahkan, salah satu cara untuk mencegah radikalisme dengan membangun perpustakaan berbasis di pesantren. “Perpustakaan ini untuk menyatukan visi misi, keberagaman di pesantren sehingga kita menciptakan rahmatan lil alamin,” tuturnya.
Sementara Cagub Sudirman Said mengatakan, untuk mencegah radikalisme, yang terpenting adalah sosok pemimpin. Pemimpin mesti berada di tengah agar bisa menjangkau dan menyentuh semua pihak dengan adil. “Pemimpin harus berada di tengah agar bisa merajut persatuan,” ujar Sudirman Said.
Cawagub Ida Fauziyah mengatakan, radikalisme bisa ditangkal dengan membangun semangat cinta pada Tanah Air. “Ini menjadi kunci untuk menyatukan seluruh perbedaan,” ujar Ida.
Editor: Maria Christina