get app
inews
Aa Text
Read Next : Komitmen Akselerasi Penanggulangan Stunting, Bank Mandiri Raih Apresiasi dari BKKBN

Cegah Stunting, Wamendagri Ingatkan Pemda soal Anggaran Tak Efisien

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:42:00 WIB
Cegah Stunting, Wamendagri Ingatkan Pemda soal Anggaran Tak Efisien
Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) bersama Kemendagri dan Kemenkes mempererat sinergi melalui Pentaloka Nasional di Solo yang berlangsung 21–22 Oktober 2025. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjalin kerja sama percepatan penurunan stunting di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan memastikan strategi gizi nasional, termasuk pemanfaatan Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK), berjalan efektif hingga ke tingkat daerah.

PKMK adalah produk pangan yang diformulasikan secara khusus untuk anak berisiko stunting dan harus digunakan di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Inovasi ini menjadi kunci untuk intervensi gizi yang terukur dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menegaskan bahwa penurunan stunting adalah investasi jangka panjang untuk masa depan manusia Indonesia. 

Oleh karena itu, ia mengingatkan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan strategi stunting dengan tepat dan memastikan pengelolaan anggaran daerah dilakukan secara efisien.

"Kadang masih ada anggaran yang tidak optimal digunakan, padahal bisa dialihkan untuk memastikan ketersediaan gizi dan obat-obatan yang dibutuhkan," ujar Bima Arya dalam keterangan resminya, Rabu (29/10/2025). 

Dia menekankan agar target penurunan stunting tidak terganggu oleh inefisiensi dana.

ADINKES Dorong Kolaborasi

Sebagai bentuk penguatan peran daerah, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) bersama Kemendagri dan Kemenkes mempererat sinergi melalui Pentaloka Nasional di Solo yang berlangsung 21–22 Oktober 2025.

Ketua Umum ADINKES, dr M Subuh mengatakan, tantangan kompleks yang dihadapi Dinas Kesehatan di daerah harus dijawab dengan sinergi lintas sektor antara pusat, daerah, dan masyarakat.

Komitmen ini diwujudkan dengan pemberian Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada 64 kota dan kabupaten yang menunjukkan capaian dan inisiatif terbaik dalam pengendalian stunting selama periode 2024 hingga Juli 2025, sebagai dorongan menuju Generasi Emas 2045.

Kemenkes terus memperkuat pedoman penanganan stunting dengan dasar hukum kuat, seperti yang dijelaskan Dakhlan Choeron, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kemenkes. Ia mengingatkan bahwa penggunaan PKMK di rumah sakit harus sesuai indikasi medis dan di bawah pengawasan dokter spesialis anak.

Secara medis, PKMK terbukti sangat efektif. dr. Nur Aisiyah Widjaya, Sp.A(K), Subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik, mengungkapkan bahwa intervensi dengan PKMK membantu mempercepat perbaikan berat badan dan tinggi badan anak, terutama dalam tiga hingga enam bulan pertama terapi.

"Studi ekonomi yang dilakukan juga menunjukkan adanya penghematan biaya perawatan hingga beberapa hari lebih singkat, serta penurunan komplikasi," jelas dr. Nur, menegaskan PKMK adalah solusi gizi yang berdampak klinis dan ekonomis.

Sementara itu, Rita Novianti dari Sarihusada, yang mendukung Gerakan GMBS, mengajak para ibu untuk menerapkan “3 Langkah Maju” sederhana demi tumbuh kembang optimal anak: ukur berat dan tinggi badan rutin, konsultasi ke dokter, dan berikan nutrisi teruji klinis.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut