Cerianya Ratusan Siswa Kuncup Melati Semarang Dapat Kue Keranjang Gratis Jelang Imlek

SEMARANG, iNews.id – Ekspresi ceria tampak terpancar pada raut wajah siswa TK, SD dan SMP Kuncup Melati di Gang Lombok, kawasan Pecinan, Kota Semarang, Kamis (19/1/2023). Hal itu karena mereka mendapatkan kue keranjang gratis menjelang perayaan Imlek 2574. 

Sebelum mendapatkan kue keranjang, mereka terlebih dahulu bernyanyi bersama sambil duduk bersila beralas keramik. Diiringi alat musik organ, mereka bertepuk tangan sembari bernyanyi. 

Baca Juga

Mengintip Borsumy Heritage, Restoran Milik Artis Ari Wibowo di Kota Lama Semarang

Salah satu yang dinyanyikan adalah lagu Buddhis bertajuk “Anak yang Baik”. Kemudian bagi-bagi kue keranjang gratis pun dibagikan kepada 155 siswa TK hingga SMP.

Dibimbing para guru, mereka berbaris. Mereka kemudian antre dengan rapi menerima masing-masing 2 kue keranjang. Dibagikan langsung oleh Ketua Yayasan Khong Kauw Hwee Aman Gautama Wangsa.

Baca Juga

Bejat, Penjaga Sekolah di Semarang Cabuli Siswi SD dengan Iming-iming Uang Rp10.000

Sebelum membagikan kue keranjang, Aman Gautama sempat melontarkan beberapa pertanyaan kepada para pelajar di depannya itu. Apa filosofi kue keranjang. Mereka yang berani maju menjawab, mendapatkan “bonus” dua kue keranjang.

Dia juga tampak meminta maaf kepada para pelajar itu. “Maaf ya anak-anak ya, baru selesai dari Balai Kota tadi kegiatan dengan Wali Kota Semarang (Hevearita Gunaryati Rahayu). Jadi terlambat, maaf ya,” kata Aman yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian kue keranjang kepada para pelajar.

Baca Juga

Cerita Pelajar Semarang Hanyut Diterjang Banjir, Selamat setelah 3,5 Jam Berpegangan Pohon

Kue keranjang punya filosofi tersendiri. Bentuknya bulat atau lingkaran sebagai simbol semuanya menyatu, tidak ada sekat. Kue yang lengket mengandung arti semuanya saudara, tidak bisa dipisahkan. 

Baca Juga

10 Makanan Khas Semarang yang Bikin Ketagihan, Nomor 8 Ada sejak Zaman Hindia Belanda

Rasanya yang manis jadi semacam pengharapan agar nasib hidup di tahun yang baru akan semanis kue itu. “Sudah sejak tahun 2009 bagi-bagi kue keranjang,” ujarnya.

Mereka yang mendapatkan kue keranjang, ada 32 pelajar TK, 88 SD dan 35 pelajar SMP. Totalnya 155 pelajar. Masing-masing mendapatkan 2 kue keranjang. Selesai acara, mereka yang duduk di bangku SD dan SMP melanjutkan pelajaran. Sementara yang TK, pulang. Tampak beberapa orang tua menunggu di depan pagar sekolah. Beberapa terlihat mengayuh sepeda menjemput anaknya.

Kepala SMP Kuncup Melati Amita Budhiyani menyebut TK, SD dan SMP Kuncup Melati adalah sekolah gratis di bawah Yayasan Khong Kauw Hwee.  

“Sekolah gratis sejak tahun 1950 sampai sekarang,” kata Amita Budhiyani. Pelajar SD dan SMP di sana masuk pukul 07.00 WIB. Jika ada pelajaran ekstra, mereka biasa pulang pukul 15.00 WIB. Sementara yang TK, ada 2 sesi, masuk pagi pukul 07.00 pulang pukul 09.30 WIB. TK masuk siang, mulai pukul 09.30 pulang pukul 12.00 WIB. Karena hari itu ada pembagian kue keranjang, pelajar TK semuanya masuk siang.

Salah satu siswi TK di sana, Aerilin Belvania Kusuma Mingkit (5) tampak senang menerima 2 buah kue keranjang. “Saya tinggal di tempat kos bersama ibu, di dekat sini. Sering makan kue keranjang,” kata Aerilin.

Editor: Ahmad Antoni