Daftar Antrean Calhaj Capai 1 Juta Orang, Jateng Butuh Asrama Haji Baru
JEPARA, iNews.id - Pelayanan calon jemaah haji (calhaj) Jateng selama ini dilayani di Asrama Haji Donohudan Boyolali dinilai belum optimal. Apalagi daftar antrean calhaj asal Jateng saat ini hampir mencapai satu juta dan menempati peringkat nomor dua se-Indonesia.
Terkait hal itu, anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid bertemu dengan Kepala Kemenag Jateng Mustain Ahmad. Keduanya juga meninjau secara langsung calon lokasi yang akan dibangun asrama haji Jateng tersebut yang ada di pinggir jalur pantura turut wilayah Demak.
Abdul Wachid mengatakan pembangunan asrama haji baru di Jawa Tengah penting. Sebab, saat ini dari sisi kapasitas daya tampung maupun fisik bangunan Asrama Haji Donohudan Boyolali yang dikelola Pemprov Jateng tidak lagi cukup memadai untuk memfasilitasi calhaj Jawa Tengah.
Kondisi itu kian parah jika jumlah kapasitas pemberangkatan haji sudah normal dan ada penambahan kuota. Saat ini, Arab Saudi sudah merencanakan menambah kapasitas jemaah haji, termasuk dari Indonesia.
"Asrama haji Donohudan Boyolali yang sudah eksisting tetap dipakai tapi kita juga harus siapkan infrastruktur serupa di lokasi lain," kata anggota dewan asal Jepara ini.
Saat ini, antrean calhaj asal Jateng hampir mencapai 1 juta jiwa yang berasal dari 35 kabupaten/kota. Pembangunan asrama haji baru itu untuk melayani calhaj dari kabupaten/kota yang lokasinya jauh dari Donohudan Boyolali.
Asrama Haji Donohudan tetap diproyeksikan menampung calhaj dari kawasan Jateng bagian selatan. Sedangkan asrama haji yang akan dibangun diproyeksikan untuk calhaj dari Jateng bagian utara.
"Lokasinya direncanakan di wilayah sekitar Kabupaten Demak. Fasilitas asrama haji baru itu setara dengan hotel bintang 3. Ini juga bagian dari pelayanan kepada para calhaj," ujar wakil rakyat dari Fraksi Gerindra ini.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jateng Mustain Ahmad mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pembangunan asrama haji Jateng tersebut. Pihaknya juga berharap proses pembangunan bisa segera direalisasikan secepatnya.
"Kita akan komunikasikan lebih intens dengan jajaran Kemenag RI. Yang pasti kita sangat mendukung," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni