get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Emak-Emak di Bantaeng Adang Demonstran karena Tutup Jalan

Demo Tolak Penambangan Pasir di Purbalingga Ricuh, Emak-emak Disiram Air Sabun

Senin, 15 Februari 2021 - 15:55:00 WIB
Demo Tolak Penambangan Pasir di Purbalingga Ricuh, Emak-emak Disiram Air Sabun
Ratusan ema-emak saat menghadang truk penambang pasir di Desa/Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. (iNews/Catur Edi Purwanto)

PURBALINGGA, iNews.id  –  Aksi penghadangan drum truk penambangan pasir yang dilakukan ratusan warga yang kebanyakan  emak-emak di Desa/Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berakhir ricuh, Senin (15/2/2021).  Mereka diserang bos penambang dengan menyiram air sabun.

Akibatnya banyak emak – emak yang matanya pedih tersiram air sabun. Dalam aksinya, emak-emak yang sudah lama kesal dengan aktivitas penambangan pasir, menghadang puluhan dum truk yang melintas di jalan desa.

Sambil membunyikan berbagai alat dapur, ratusan emak – emak nekat menghadang dum truk sebagai bentuk protes ke panambang.

Tiba – tiba  mereka diserang oleh salah satu bos penambang pasir .  “Warga diserang oleh salah satu bos penambang dengan cara dilempar plastik berisi air sabun,” kata Akhmari, warga Desa Kemangkon. “Akibatnya banyak emak – emak merasakan pedih di mata akibat terkena air sabun,” katanya.

Demo menolak penambangan pasir di daerah kemangkon sudah lama terjadi.  Namun  hingga kini belum ada penyelesaian .Diduga banyak oknum terlibat dalam penambangan pasir. Salah satunya oknum Kepala Desa Kemangkon. “Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Purbalingga,” ujarnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Purbalingga, Iptu Gurbacov mengatakan, demo penolakan penambangan pasir terjadi akibat  permintaan warga tidak digubris penambang.

“Warga membatasi hanya 30 dum truk dalam sehari yang dibolehkan melintas di jalan desa . Namun kenyataannnya ratusan dum truk dalam sehari masih melintas,” katanya.

Akibat  ratusan truk berat  setiap hari melintas, lanjut dia,  jalan desa sepanjang empat kilometer kondisinya rusak parah . Sehingga warga memblokir akses jalan masuk desa dengan batu dan pohon pisang.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut