Dinkes Kabupaten Batang Tetapkan KLB Difteri
BATANG, iNews.id – Satu orang warga Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), dinyatakan positif difteri. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun langsung menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Kabupaten Batang.
“Saat ini pasien masih menjalani perawatan di RS Kariadi Semarang. Kondisinya membaik, namun dalam pengawasan selama 10 hari. Pasien berjenis kelamin perempuan, usianya enam tahun,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Batang, Hidayah Basbeth, saat dihubungi, Kamis (14/12/2017).
Sebelumnya ada dua warga Kabupaten Batang yang memeriksakan diri di Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal. Keduanya kemudian dirujuk ke dua rumah sakit di Kota Semarang karena terindikasi terkena penyakit difteri.
“Dari dua orang warga tersebut, untuk sementara yang dinyatakan positif menderita difteri hanya satu orang, yang berusia enam tahun. Sementara yang negatif difteri satu orang berusia 15 tahun. Mereka masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kariadi Semarang,” ungkapnya.
Basbeth memaparkan, setelah ditemukan kasus pasien yang positif difteri, suatu daerah dinyatakan berstatus KLB. Walaupun berstatus KLB, ini bersifat program, bukan penyakit. Penetapan status itu untuk meningkatkan kewaspadaan daerah dalam menangani kasus difteri sehingga tidak mewabah. “Gunanya penetapan status KLB ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan rumah sakit yang ada,” ucapnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis RSUD Batang, Nur Hidayati mengatakan, untuk penanganan penyakit difteri, RSUD sudah siap siaga. “Kalau ada ditemukan pasien difteri, daerah diberi status Kejadian Luar Biasa. Untuk itu, kami menyiapkan semua tenaga medis kami yang sudah siap menangani pasien dengan peralatan yang kami persiapkan,” katanya.
Nur Hidayati menambahkan, pihak RSUD Batang juga telah menyiapkan ruang isolasi atau kamar khusus untuk perawatan pasien penderita difteri. Kondisi kamar sangat tenang dan pengunjung rumah sakit tidak banyak yang lalu lalang. Selain itu, sirkulasi udara sangat baik dan pencahayaannya juga sangat terang.
“Kami juga sudah menyiapkan hepafilter atau penyaring udara serta dilengkapi dengan alat pelindung diri bagi pasien difteri yang dirawat di RSUD Batang,” ujarnya.
Editor: Maria Christina