DLH Sukoharjo Imbau Pelaku Usaha Antisipasi Dampak Limbah ke Bengawan Solo
SUKOHARJO, iNews.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo mengimbau para pelaku usaha mengantisipasi dampak limbah sepanjang musim kemarau. Sosialisasi utamanya menyasar industri yang biasa membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo.
Limbah yang masuk ke sungai saat air surut, berpotensi menimbulkan dampak berupa bau maupun air bersih yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo.
Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto mengatakan, antisipasi dilakukan terkait kerawanan pelanggaran pencemaran lingkungan dampak pembuangan limbah industri.
Kerawanan dampak limbah biasa muncul setiap musim kemarau. Hal ini tidak lepas dari banyaknya industri yang membuang limbah ke sungai. Pembuangan limbah saat arus deras tidak terlalu terlihat dampaknya karena langsung hilang terbawa air.
"Berbeda saat limbah industri dibuang pada musim kemarau, dampaknya langsung dirasakan karena melalui proses mengendap," kata Agus, Sabtu (17/6/2023).
Pihaknya memantau ketat beberapa wilayah sentra industri di Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Nguter, Mojolaban dan Polokarto. Pelaku industri dan usaha diminta mematuhi aturan terkait dampak lingkungan yang dihasilkan.
Hal ini sudah sesuai dokumen perizinan saat mereka mengajukan izin usaha. Apabila dilanggar, konsekuensi sanksi sesuai Undang-undang (UU) yang berlaku. Sejumlah warga di bantaran sungai beberapa sudah menyampaikan keluhan limbah mencemari air baku.
"Perusahaan besar relatif aman, yang sulit itu industri kecil skala rumahan," katanya.
Di Kabupaten Sukoharjo, berdiri ratusan industri, baik skala kecil, sedang dan besar. Belum lagi ditambah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dimana usaha yang dijalankan juga dapat menghasilkan limbah.
Sistem pengolahan limbah, diharapkan dilaksanakan dengan menerapkan sistem pengolahan modern. Apabila ada limbah dihasilkan dalam bentuk cair, maka diolah dulu sesuai ambang batas kelayakan sebelum dibuang dan dialirkan ke sungai.
"Pelaku usaha sudah dipanggil dan diberikan sosialisasi soal limbah," ucapnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo