Eksekusi Bangunan Kios di Grobogan Ricuh, Warga Ngamuk dan Adang Pekerja
GROBOGAN, iNews.id - Ketegangan terjadi antara warga dengan petugas Dinas Pekerjaan Umum yang tengah menghancurkan sejumlah kios di pinggir Jalan Sulursari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Selasa (1/8) siang. Warga terpancing emosi saat salah satu pekerja melawan dan mengucapkan kata yang menyinggung warga.
Agar tidak terpancing terlalu jauh warga, para pekerja kemudian menyingkir dan meninggalkan kios yang belum dibongkar.
Sementara pemilik kios yang dibantu warga melepas dan memindahkan bangunan kios sendiri ke lokasi yang jauh dari penggusuran.
Sementara itu, sejumlah petugas lainnya terus melanjutkan penggusuran bangunan di lokasi lain. Sebuah alat berat diterjunkan untuk menghancurkan bangunan yang terbuat dari bahan batu bata yang menutupi bangunan kios modern yang belum selesai pembangunannya.
“Saya jengkel karena para pekerja ini merobohkan bangunan dengan cara merusak dan seluruh dinding dari bahan kayu jati dihancurkan, sehingga sudah tidak bisa digunakan untuk bangunan kembali,” kata Listiono, pemilik kios.
Sementara sebuah kios kopi yang masih tersisa ini kemudian dilepas dan disingkirkan warga secara bersama-sama.
Menurut warga, penggusuran ini merupakan dampak dari laporan seorang pengusaha kios modern yang kini baru dalam proses pembangunan, di mana kios pedagang pinggir jalan ini dianggap menutupi bangunan kios yang tengah dibangun.
Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum Perda Jateng Tabayanu membenarkan bahwa penggusuran dan penataan lahan ini merupakan bentuk dari pelaporan warga.
Pihak Satpol PP Jateng telah melayangkan surat teguran sebanyak tiga kali kepada para pedagang dan pemilik kios di sepanjang pasar tradisional Sulursari ini namun tidak diindahkan.
Hingga akhirnya petugas melakukan tindakan tegas dengan menggusur sebanyak tujuh kios yang ada di depan bangunan kios baru.
Satpol PP dan Dinas Pekerjaan Umum Jateng mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Perhutani untuk memberikan lahan kepada para pedagang yang terkena gusuran.
Mereka rencananya akan diberi lahan di belakang terminal Sulursari yang lokasinya lebih luas. Bahkan lahan ini bisa dimanfaatkan para pedagang untuk pembuatan lahan wisata kuliner baru.
Eksekusi banguna kios akhirnya bisa berlangsung hingga akhir. Meski demikian, para pedagang tetap menolak untuk direlokasi di tempat baru ini.
Editor: Ahmad Antoni