Ganjar Capres Pilihan Pemilih Kritis, Disusul Anies dan Prabowo
JAKARTA, iNews.id – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menempati posisi pertama sebagai tokoh yang mendapatkan dukungan tertinggi menjadi Capres 2024. Posisi kedua dan ketiga ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menhan Prabowo Subianto.
Hasil survei soal sosok tokoh di Indonesia yang memiliki elektabilitas untuk menjadi menjadi Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024 tersebut dilakukan oleh lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Pengambilan sampel itu sudah dilakukan sejak tahun 2020, dan update terakhir pada 8-10 Februari 2022. Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengungkapkan dalam proses survei untuk melihat dukungan masyarakat tersebut, targetnya adalah pemilih kritis atau responden yang memiliki telepon seluler.
Dia mengatakan survei itu dilakukan dengan proses wawancara melalui telepon. "Dan untuk analisis karakter atau pilihan pemilih kritis kita lakukan serangkaian survei nasional melalui telepon dalam dua tahun terakhir," kata Deni dalam acara rilis survei yang disiarkan di YouTube SMRC TV, Senin (28/2/2022).
"Pertama kita lihat kecenderungan perilaku pemilih kritis dalam memilih Capres dan untuk ketahui preferensi pemilih kritis beberapa pengukuran Top of Mind atau jawaban spontan, semi terbuka dengan berikan banyak daftar nama dan boleh memilih nama lain dari daftar yang kita tunjukan. Simulasi tertutup dengan sedikit nama," katanya.
Dari hasil survei Top of Mind atau spontan dengan pertanyaan yang dipilih sebagai Presiden jika Pemilu dilakukan sekarang, hasilnya Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan 19,9 persen, disusul Prabowo Subianto 10,4 persen dan Anies Baswedan 9,8 persen.
"Di jawaban spontan kita lihat sangat banyak pemilih yang belum bisa sebutkan jawaban secara spontan yang jumlahnya mencapai 45,7 persen," ujar Deni.
Selanjutnya SMRC menyajikan 29 daftar nama kepada responden atau semi terbuka. Hasilnya posisi pertama Ganjar dengan 26,8 persen, Anies 13,9 persen dan Prabowo 13,7 persen.
SMRC kemudian mengerucutkan daftar 15 nama ke responden atau tertutup. Hasilnya yakni, Ganjar 27,5 persen, Anies 14,8 persen dan Prabowo 14,3 persen.
"Tertutup 15 nama, kita bisa lihat konsisten hasilnya Ganjar Pranowo paling tinggi 27,5 persen, dan Anies Prabowo ini seimbang," kata Deni.
Kemudian, SMRC memperkecil pilihan lagi untuk responden dengan tiga nama. Dengan hasil, Ganjar 34,7 persen, Anies 23,3 persen dan Prabowo 21,9 persen. Sementara, yang tidak tahu 20,1 persen.
"Dalam tiga nama ini kita melakukan simulasi tiga nama mulai Juni 2021. Bukan sejak dua tahun terakhir. Cukup panjang trennya, untuk simulasi tiga nama. Dimana Ganjar sejak Juni 2021 konsisten di atas Prabowo dan Anies. Survei Juni 2021 Ganjar dapat sekitar 30 persen. Prabowo dan Anies bersaing ketat di posisi dua, 20,4 dan 19,2. Sekarang 2022 Februari 8-10, Ganjar 34,7 persen, Anies 23,3 persen dan Prabowo 21,9 persen," papar Deni.
Dalam survei ini, SMRC melakukan metodologi dengan survei telepon karena masa Pandemi Covid-19. Adapun target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 72 persen dari total populasi nasional.
Dalam survei terakhir pada 8-10 Februari 2022, sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD). Double sampling adalah teknik memilih sampel secara acak dari kumpulan sampel hasil survei sebelumnya.
Sementara RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. RDD dalam survei ini diterapkan terutama untuk menambah jumlah sampel hasil double sampling.
Dengan teknik double sampling, sampel sebanyak 811 responden dipilih secara acak dari database responden hasil survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.
Editor: Ahmad Antoni