Ganjar Ingat Momen Ngamuk di Jembatan Timbang gegara Pertanyaan Anak Muda Batang Ini

BATANG, iNews.id - Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo kembali kongkow bareng anak muda. Kali ini,  capres yang juga diusung oleh Partai Perindo itu, ngobrol bareng anak muda se-Kabupaten Batang dan membahas banyak hal dengan riang gembira.

Namun, ada momen Ganjar mengingat kejadian saat awal menjabat sebagai Gubernur Jateng 2014 lalu. Dia pernah mengamuk di jembatan timbang Subah Batang karena menyikat persoalan pungutan liar (pungli).

Baca Juga

Nelayan di Pekalongan Curhat ke Ganjar Harga Ikan Anjlok Imbas Impor dari China

Ganjar awalnya ngobrol gayeng dengan anak muda itu. Sejumlah persoalan dibahas mulai lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Tiba-tiba, ada salah satu anak muda bernama Yudha yang bertanya pada Ganjar. Awalnya dia menceritakan ketika mau merintis usaha, ia sulit mengurus perizinan. Bahkan, dia juga dimintai sejumlah uang.

Baca Juga

Ganjar Serap Aspirasi Nelayan Pekalongan, Bakal Optimalkan Pendataan untuk Mudahkan Distribusi Bantuan

"Saya lihat visi misi bapak kan memberantas korupsi. Tolong pak nanti praktik korupsi benar-benar disikat karena itu sangat merugikan rakyat," katanya, Selasa (16/1/2024).

Menjawab hal itu, Ganjar membenarkan bahwa korupsi adalah musuh negara. Dia harus dibabat tuntas sampai ke akar-akarnya.

Baca Juga

Atikoh Pastikan Ganjar-Mahfud Siapkan Program Pendidikan Gratis, Lulus Langsung Kerja

"Makanya saat saya jadi gubernur dulu, slogan saya mboten korupsi mboten ngapusi. Itu karena di masyarakat, persoalan paling pelik ya soal itu," katanya.

Bahkan, dulu Ganjar harus berjuang keras mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani. Ia sering sidak untuk membereskan jika ada anak buah yang macam-macam.

Baca Juga

Ganjar Respons Maruarar Sirait Mundur dari PDIP, Sudah Duga akan Dukung Jokowi

"Pertanyaanmu mengingatkan saya pada satu cerita. Dulu ada gubernur yang marah-marah di jembatan timbang di Subah Batang. Itu karena adanya laporan pungli yang dilakukan para petugas jembatan timbang. Waktu dia sidak, dia menemukan praktik itu dan dia marah sampai gebrak meja. Ada yang tahu siapa?" tanya Ganjar.

"Pak Ganjar," teriak warga kompak.

Baca Juga

Nelayan Curhat Harga Ikan Anjlok karena Impor, Ganjar: Kalau Benar Ini Sangat Menyedihkan

Ganjar mengatakan pertanyaan Yudha membuat ia teringat pada saat ia marah di jembatan timbang Batang. Saat itu, sopir mengeluhkan setiap lewat dimintai uang mulai Rp50.000 sampai Rp100.000.

"Itu saya sikat yang pertama, kemudian menyusul saya sikat pungli di Samsat, dinas perizinan dan lainnya," ujarnya.

Karena ketegasannya itulah, dalam 10 tahun memimpin Jateng, praktik KKN bisa dihapuskan. Imbasnya, anggaran naik, pelayanan pada masyarakat dilakukan prima dan kesejahteraan masyatakat meningkat.

"Maka saya akan terus konsisten soal itu, kalau ada korupsi, sikat! Apalagi sekarang ada pak Mahfud, lebih sat set lagi," katanya.

Editor: Maria Christina