Gedung Rusak, Sekolah di Grobogan Pakai Satu Ruangan untuk 6 Kelas
GROBOGAN, iNews.id – Kondisi bangunan Sekolah Madrasah Diniyah Miftahul Ulum di Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan sangat memprihatinkan. Sebuah gedung yang dibangun swadaya oleh warga, digunakan untuk enam kelas.
Bangunan sekolah yang terbuat dari papan kayu, mayoritas sudah lapuk dan berlubang hingga membuat guru dan siswa was-was.
Suara bising masing-masing kelas membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu dan tidak nyaman. Sebab tidak ada dinding pembatas antarruang kelas.
Sementara itu, sebagian siswa lainnya belajar secara lesehan di musala. Ruang kelas tidak mampu untuk menampung seluruh siswa.
Saat hujan deras, air masuk dari atap dan sebagian dinding berlubang, sehingga para siswa tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Untuk membedakan antara kelas satu hingga enam, pihak sekolah memberi pembatas dengan bahan triplek seadanya. Meskipun sudah ada pembatas, namun belajar tidak bisa kondusif.
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan pelayanan pendidikan yang nyaman karena keterbatasan dana. Selama ini, bangunan sekolah bisa berdiri atas bantuan warga dan orang tua murid secara swadaya,” kata Pengurus Madin Miftahul Ulum Gabus, Muhammad Asrori, Senin (20/2/2023).
Pihak sekolah mengaku sudah melaporkan kondisi bangunan ke kantor Kementerian Agama Grobogan. Harapannya agar mendapat bantuan pembangunan gedung sekolah. Namun sampai kini belum ada tindak lanjut.
Gedung sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2013, menampung sekitar 300 siswa. Sementara, hanya ada empat ruang kelas dengan kondisinya sangat memprihatinkan.
Agar suara bising tidak terlalu terdengar di masing-masing ruang kelas, satu ruang dikosongkan dan dua kelas dipindahkan di tempat musala. Sebab ruang kelas tidak mampu menampung semua siswa. Sekolah menerapkan sistem belajar dengan dua shift, yakni pagi dan sore.
Editor: Ary Wahyu Wibowo